Sabtu, 30 Maret 2019 20:31
Nang, Hendri dan korban Melinda Zidemi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, OKI - Sudah 8 bulan Nang (20) memendam rasa terhadap Melinda Zidemi (24). Dadanya kerap berdesir, saat melihat pendeta magang (vikaris) berkulit putih itu, lewat mengendarai sepeda motornya.

 

Suatu hari, saat Melinda keluar dari gereja menuju pasar, dia bertemu dengan Nang. Saat itu Nang menyenggolnya, membuat Melinda marah.

"Jelek," umpat Melinda. 

Tampaknya, sepatah kata itu sangat membekas di hati Nang. Apalagi saat membuka media sosial Melinda, dia menemukan gadis pujaannya berfoto mesra dengan seorang pria. Keduanya sudah bertunangan.

 

Suatu hari, Nang curhat ke temannya sesama buruh sawit, Hendri (18). 

"Udahlah bang. Dia gak mungkin mau sama kita-kita ini. Apalagi mau tunangan. Kita perkosa aja dia," usul Hendri.

Nang manggut-manggut. Usul itu masuk di akalnya. Keduanya lalu mempersiapkan selama seminggu, membuntuti korban hingga ke mesnya, mempelajari aktivitas korban selama seminggu.

Setelah hafal aktivitas korban, keduanya menyusun rencana. Karet-karet ban dalam disiapkan, balok kayu disediakan.

Senin petang, 25 Maret rencana direalisasikan. Dengan memakai zabo (penutup wajah) keduanya meringkuk di sekitar pohon sawit.

Petang itu, sekitar pukul 17.30 WIB, sepeda motor Revo korban terlihat datang dari arah Pasar Jeti, membonceng Nita Pernawan (11) yang memegang belanjaan.

Balok kayu dipasang. Saat Melinda hendak turun menyingkirkan balok itu, muncul kedua pelaku mengenakan topeng.

Melihat itu, Melinda memutar motor hendak tancap gas, namun telanjur dibekap Nang.

Sementara itu, Nita Pernawan yang meronta dibanting hingga pingsan oleh Hendri. Dia lalu mengikat tangan Nita pakai jaket dan membuangnya ke semak-semak.

Nang menyeret Melinda 100 meter dari sepeda motor. Ke arah semak-semak. Dia lalu membaringkan Melinda setelah mengikat kedua tangannya dengan ban dalam motor.

Saat menurunkan celana Melinda, korban berteriak, "Jangan, saya haid."

Nang menyentuh bagian pribadi korban. Memang agak tebal.

Dia pun mengurungkan niatnya untuk memperkosa. Namun tetap mencabuli korban dengan memasukkan dua jarinya ke alat vital korban.

Sedangkan Hendri yang mencabuli bagian atas tubuh korban, ketahuan setelah penutup wajahnya berhasil dibuka korban.

Melihat wajahnya terbuka, Hendri panik. "Nang, aku ketahuan," ujarnya.

Nang spontan mencekik leher Melinda. "Tolong, jangan bunuh saya," pinta Melinda.

Namun, Nang sudah kesetanan. Dia mempererat cekikannya, hingga Melinda lemas kehilangan nyawa.

Nang lalu menyeret tubuh Melinda, sekitar 400 meter dari lokasi itu. Di tempat tersembunyi, keduanya meninggalkan jasad pendeta magang itu.

Sepeninggal Nang dan Hendri, Nita Pernawan siuman. Dia lalu kembali ke pemukiman warga di Divisi 4, mengabarkan penyekapan Melinda Zidemi.

Mayat Melinda ditemukan Selasa, 16 Maret dini hari.

"Kasus Ini hanya motif dendam asmara yang tidak kesampaian, tersangka naksir pada korban. Hingga keduanya pun merencanakan itu," ujar Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara sebagaimana dilansir dari Tribunnews.

TAG

BERITA TERKAIT