RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gadis 16 tahun asal Kabupaten Gowa berinisial V, akhirnya ditemukan di sebuah rumah kosong, Jalan Monginsidi Lorong 2 Kota Makassar pada Jumat (29/3/2019). Tiga hari lamanya, gadis yang duduk di bangku kelas 1 SMA itu disekap dirumah pelaku yang bernama Zulkarnain (23).
Dalam penyekapan selama tiga hari itu, korban diperkosa berkali-kali. Pelaku memaksa korban untuk melayani memuaskan hawa nafsunya sebanyak enam kali.
Wakapolres Makassar AKBP Adhi Pulpoyo mengungkapkan bahwa korban awalnya berkenalan dengan pelaku melalui media sosial, Facebook.
Setelah cukup lama berkomunikasi di dunia maya, keduanya pun janjian untuk bertemu di dunia nyata pada Senin (24/3/2019). Dalam pertemuan pertama kali itu, pelaku membawa korban jalan-jalan.
"Di saat ketemuan pelaku langsung membawa dan melakukan hubungan badan di rumah pelaku," ucap Kasat reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko didampingi Wakapolres Makassar AKBP Adhi Pulpoyo kepada awak media, Sabtu (30/3/2019).
Pada keesokan harinya, pelaku kembali menelpon korban dengan nada mengancam.
”Kalau kau tidak mau datang saya akan ke sekolah kamu," kata AKBP Indratmoko meniru ucapan pelaku kepada korban.
Korban terpaksa menuruti kemauan pelaku. Dengan menggunakan kendaraan ojek online, korban mendatangi rumah Zulkarnain.
“Pelaku pun langsung menyekap dengan memasukkan korban ke dalam kamar. Selama tiga hari korban disekap serta menyetubuhi korban berkali-kali” tutupnya.
Kasus ini terbongkar setelah keluarga korban melapor ke Polrestabes Makassar lantaran V tak pulang-pulang.
Berdasarkan keterangan pelapor, Polrestabes Makassar melalui jatanras Polrestabes Makassar langsung bergerak untuk mencari keberadaan korban di sebuah rumah pelaku.
"Anggota mendapatkan pelaku bersama perempuan yang ia sekap tersebut," tutur Wakapolres Makassar AKBP Adhi Pulpoyo.
Selama menyekap korban di rumah kosong tersebut, pelaku mengakui bahwa ia memaksa korban untuk melayani memuaskan hawa nafsunya.
"Pelaku mengakui telah menyetubuhi korban sebanyak enam kali, selama tiga hari merekap korban," tutupnya.