Sabtu, 30 Maret 2019 08:29
AP
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Ratusan orang memenuhi jalan-jalan di ibu kota Aljazair pada hari Jumat, menuntut Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk mundur.

 

"Kami muak dengan mereka yang berkuasa," teriak massa. "Kami menginginkan pemerintahan baru."

Polisi Aljazair dilaporkan menembakkan gas air mata ke sejumlah demonstran yang berbaris menuju ke istana presiden.

Ketegangan di Aljazair menyala awal tahun ini setelah presiden berusia 83 tahun itu mengumumkan keinginannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima. Pemerintahannya akan berakhir pada bulan April.

 

Ketika protes berlanjut, dia mengatakan akan mundur dari pencalonan. Tapi hari pemungutan suara yang dijadwalkan pada 18 April tiba-tiba dibatalkan, tanpa tanggal yang ditentukan.

Awal pekan ini, petinggi militer dan Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Ahmed Gaed Salah membuat langkah berani untuk bergabung dengan sentimen anti-pemerintah dan menyerukan agar pemimpin negara itu mengundurkan diri.

Namun, para pemimpin oposisi telah menyatakan keprihatinan bahwa langkah-langkah yang memadai untuk menegakkan pemilihan yang bebas dan adil masih belum terlihat.

TAG

BERITA TERKAIT