RAKYATKU.COM - Dua pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap pendeta cantik, Nang (20) dan Hendri (18) akhirnya berterus terang. Wajah cantik Melinda Zidemi membuat mereka kesengsem.
Alumni Sekolah Tinggi Theologi Injili (STTI) Palembang itu memang terlihat aktif di Facebook. Dia banyak mengunggah foto-foto aktivitas dalam berbagai kesempatan. Termasuk foto-foto close up yang menunjukkan wajah cantiknya.
Foto-foto wanita berkulit putih itu mendapat banyak pujian dari warganet. Dia terakhir kali mengunggah foto baru pada 9 Maret 2019 pukul 10.46 WIB. Saat itu, perempuan calon pendeta itu mengenakan kacamata. Tangan kirinya menopang dagu.
"Cantik Tan," tulis pemilik akun Suadi Zay.
"Waoooooooooooooooooo," komentar akun Superr Anakmetalnias Waruwu.
"Cntk ya, mirip putri lang - lingggggg," sahut akun Irfan Chaniago.
Melinda tampak membalas pujian itu dengan komentar singkat, "oyah", "mksy", "masama", dan semacamnya.
Pelaku Dapat Hadiah Timah Panas
Dua pelaku pembunuh calon pendeta muda asal Nias di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan itu ditangkap polisi di rumahnya.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi menjelaskan, pelaku ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras dan Reskrim Polres Ogan Komering Ilir di rumah mereka. Rumah para pelaku tidak jauh dari lokasi pembunuhan di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI.
Nang mengaku dendam kepada korban. Saat melakukan aksinya, mereka pun menggunakan penutup wajah agar tidak dikenali korban. "Keterangan pelaku, mereka ini merasa dendam karena sering dijelek-jelekkan sama korban sudah lama dan akhirnya dendam," kata Supriadi.
Pelaku, Nang, juga mengaku menaruh hati pada korban. "Aku suka sama dia (korban), tapi nggak berani bilang. Waktu aku lihat dia keluar, aku ikutin sama Hendri, jadi yang ngajak Hendri dari mes ya aku," kata Nang, yang terus menahan rasa sakit.
Nang lalu merencanakan pemerkosaan dengan mengajak Hendri. Nang dan Hendri menjalankan aksinya mengenakan penutup wajah agar tidak dikenali korban. Mereka juga mempersiapkan kayu balok untuk menghadang korban. Korban yang saat itu bersama seorang anak berusia 9 tahun pun berhenti. Mereka sempat berencana memutar balik, tapi keburu ditangkap pelaku dan langsung disekap.
Pelaku memukul korban yang masih anak-anak itu hingga pingsan. Selanjutnya, calon pendeta itu dibawa ke area semak-semak untuk diperkosa. Tangan korban diikat dengan karet ban. Mereka berusaha memerkosa korban, tapi korban terus memberontak. "Pas dibuka (busana) itu, korban juga memberontak dan narik penutup wajah Hendri," kata Nang, yang bekerja sebagai tukang panen di kebun sawit tersebut.
Penutup wajah atau topeng kain yang dikenakan Hendri tersingkap, wajahnya pun terlihat. Teriakan korban yang meminta untuk tidak dibunuh pun tidak dihiraukan oleh pelaku. Pelaku semakin gelap mata. "Karena panik, Hendri menahan leher si korban," imbuh Nang.
Sekitar hampir 20 menit dicekik dan mulut ditutup, korban tewas di lokasi. Selanjutnya, korban yang masih anak dipindahkan oleh pelaku ke dekat calon pendeta dalam kondisi pingsan. Dalam kondisi panik, kedua pelaku pun meninggalkan korban di lokasi. Mereka kembali ke mes yang seolah tak terjadi apa-apa.
Jenazah calon pendeta itu kemudian ditemukan warga sekitar tepatnya di Areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung, Bukit Batu, OKI, pada Selasa (26/3/2019) sekira pukul 04.30 WIB. Korban ditemukan terlentang di semak belukar dengan kedua kaki diikat karet. Selain itu, korban ditemukan dalam kondisi setengah bugil usai diperkosa para pelaku.