Kamis, 28 Maret 2019 16:55
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Amerika Serikat secara diam-diam telah menyetujui proyek pembangkit listrik tenaga nuklir dengan Arab Saudi.

 

Menurut salinan dokumen yang dilihat Reuters, Sekretaris Energi AS, Rick Perry telah menyetujui enam otorisasi rahasia untuk menjual teknologi tenaga nuklir ke Saudi.

Persetujuan Perry, yang dikenal sebagai otorisasi Bagian 810, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pekerjaan awal dalam tenaga nuklir sebelum kesepakatan, tapi tidak ada peralatan yang akan dikirim ke pabrik.

Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) dari Departemen Energi mengatakan dalam dokumen itu bahwa perusahaan telah meminta agar pemerintah Trump merahasiakan persetujuannya.

 

“Dalam hal ini, masing-masing perusahaan yang menerima otorisasi khusus untuk (Arab Saudi) telah memberikan kami permintaan tertulis agar otorisasi mereka ditahan dari rilis publik,” kata NNSA dalam dokumen tersebut.

Menurut Reuters, NNSA dan Departemen Energi AS belum menanggapi permintaan komentar mengenai hal tersebut.

Banyak anggota parlemen AS khawatir bahwa berbagi teknologi nuklir dengan Arab Saudi pada akhirnya dapat menyebabkan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

Tahun lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan kepada CBS bahwa mereka akan mengembangkan senjata nuklir jika saingannya, Iran melakukannya.

Kekhawatiran tentang berbagi teknologi dan pengetahuan nuklir dengan Arab Saudi bahkan meningkat setelah 2 Oktober 2018, menyusul kematian jurnalis Jamal Khashoggi terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul.

TAG

BERITA TERKAIT