Jumat, 29 Maret 2019 06:00
FOTO: Mark Mitchell / Reuters
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Kanselir Austria, Sebastian Kurz mengatakan, ada hubungan antara gerakan sayap kanan di negaranya dan tersangka dalam serangan terhadap dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, di mana 50 Muslim ditembak mati.

 

Tersangka, seorang supremasi kulit putih berusia 28 tahun yang  diidentifikasi sebagai Brenton Tarrant kelahiran Australia, menyumbangkan 1.500 euro atau setara Rp24 juta kepada Gerakan Identitarian anti-imigrasi di Austria (IBOe) pada awal 2018, menurut jaksa penuntut.

Pada hari Senin, rumah jurubicara Gerakan Identitarian Martin Sellner di ibu kota Austria, Wina, digeledah sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kemungkinan hubungan dengan tersangka, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (29/3/2019).

"Telah dikonfirmasikan bahwa ada hubungan finansial antara pria yang melakukan serangan di Selandia Baru dan Gerakan Identitarian di Austria," kata Kurz kepada wartawan setelah pertemuan kabinet pada hari Rabu.

 

Dia juga mengatakan hubungan itu akan diselidiki secara menyeluruh dan bahwa dia telah berbicara dengan menteri dalam negeri dan peradilan tentang pembubaran Gerakan Identiter sayap kanan.

"Kedua kementerian akan memobilisasi semua cara mereka melawan gerakan ini," tambahnya.

Dalam sebuah video yang diterbitkan di YouTube, Sellner membantah memiliki tautan dengan tersangka selain menerima donasi dan telah mengirim kembali email terima kasih rutin.

"Saya bukan anggota organisasi teroris. Saya tidak ada hubungannya dengan orang ini, selain itu saya secara pasif menerima sumbangan darinya," kata Sellner.

Badan intelijen Austria juga mengatakan tersangka mengunjungi Austria November lalu.

Kurz menekankan bahwa segala bentuk rasisme kekerasan tidak akan ditoleransi di Austria , menambahkan bahwa para pelaku akan ditangani sesuai dengan hukum.

"Tidak ada toleransi untuk ideologi berbahaya, tidak peduli dari sudut politik mana mereka berasal," kata pemimpin konservatif itu kepada wartawan setelah pertemuan kabinet di Wina.

Sejak akhir 2017, Austria telah diperintah oleh koalisi Partai Rakyat kanan-tengah (OeVP) Kurz dan Partai Kebebasan anti-imigrasi sayap kanan (FPOe).

TAG

BERITA TERKAIT