Rabu, 27 Maret 2019 20:04
Wahyu Jayadi dan Sitti Zulaiha, serta mobil tempat Zulaiha ditemukan sudah menjadi mayat.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua RT di Perumahan Sabrina Regency, Gowa, menceritakan kehidupan keseharian dari pelaku pembunuhan Wahyu Jayadi dan korban Sitti Zulaiha Djafar.

 

Ketua RT yang enggan disebutkan namanya tersebut menceritakan, kehidupan keseharian keduanya sangat bertolak belakang. Wahyu Jayadi merupakan orang yang sangat ramah, dan suka bercengkrama dengan warga sekitar.

"Ketika Wahyu Jayadi pulang dari kantor, kadang ia singgah di pintu gerbang tempat keamanan menjaga. Ia menyempatkan duduk-duduk dan bercengkrama dengan warga di tempat satpam," katanya.

Bahkan, apabila ia pulang dari kantor dan membawa makanan, pelaku pasti singgah dan memberikan makanan yang dibawa tersebut.

 

"Biasa kalau dia datang dan bawa makanan dari kantornya, pasti dia singgah dan makan bersama-sama di sini, dia tidak pilih-pilih orang. Intinya dia sangat baik orangnya, sangat ramah," jelasnya.

Tidak hanya itu, jika ada kerja bakti di sekitar perumahan, Wahyu Jayadi tidak pernah alpa untuk turun langsung bersama warga bekerja. "Kecuali kalau ada agendanya di luar dia tidak ikut," katanya.

Jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari Sitti Zulaiha Djafar, yang merupakan teman sekantor dari pelaku. Katanya, korban semasa hidupnya jarang sosialisasi dengan masyarakat, dirinya selalu di dalam rumahnya jarang keluar.

"Tidak pernah keluar ini korban, palingan keluar siram bunga atau ke kantor baru masuk lagi rumahnya, makanya kita tidak tahu bagaimana orangnya," tuturnya.

Sudah dua tahun keduanya tinggal di perumahan Sabrina Regency tersebut, selama itu pula Zulaiha Djafar jarang bicara dengan ketua RT, sehingga katanya ia tidak akrab dengan korban.

"Kalau pelaku sering sekali ki bicara-bicara kalau ada waktunya, itu kalau dia tidak sibuk. Makanya kita kaget kemarin waktu dengar ini berita karena baik sekali," tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT