RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Dilansir dari AsiaOne, seorang pria di Tiongkok, harus mencukur habis rambutnya, setelah ia keramas dengan sebotol pestisida.
Pria yang tidak dikenal itu dilaporkan tinggal di Kunming, provinsi Yunnan. Dia menyimpan botol pestisida dichlorovos (DDVP), tepat di sebelah samponya.
Dia menyadari kesalahannya ketika dia mencium bau zat beracun itu, saat mencuci rambut dengan menggunakan cairan itu.
Segera setelah itu, pria itu mulai mengalami gejala-gejala seperti kejang-kejang, menggigil dan berkeringat.
Alih-alih ke rumah sakit, ia bahkan mencoba mencuci pestisida dari rambutnya dengan air dan cuka.
Setelah menyadari keseriusan situasinya, pria itu kemudian mencari perawatan di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Yunnan.
Dokter merawat pria itu karena keracunan dan mencukur habis rambutnya untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Wakil direktur departemen darurat rumah sakit, Wu Ying, dikutip mengatakan, “Kami harus menggunakan pisau cukur sekali pakai. Beberapa dokter memotong rambut dengan gunting dan kemudian dicukur habis.”
Pria itu telah pulih setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.
Sekadar diketahui, DDVP, yang dikembangkan dari agen gas saraf, adalah untuk keperluan rumah tangga dan industri.
Namun, telah dilarang di Uni Eropa selama 20 tahun terakhir karena tingkat racunnya yang tinggi dan efeknya yang bertahan lama terhadap lingkungan.
Itu juga dilarang oleh beberapa pemerintah kota Tiongkok, seperti di Guangzhou; Namun, zat beracun masih tersedia untuk dijual di banyak daerah lain, seperti Kunming.
Di beberapa daerah pedesaan, orang cenderung menggunakan zat beracun untuk mengobati gatal, kutu, dan eksim.
Kasus lain melibatkan seorang gadis berusia 5 tahun dari provinsi Henan di Tiongkok tengah, yang hampir mati setelah neneknya mencuci rambut dengan DDVP encer untuk menghilangkan kutu di kepalanya.