RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Supervisor Satuan Bakti Pekerja Sosial Dinsos Sulsel, Norman Ilmi mengatakan, seluruh anak jalanan dan pengemis yang ada di Kota Makassar, dikoordinir oleh oknum tertentu.
"Memang ada oknum-oknum yang kita duga melakukan eksploitasi. Ada tujuh orang," kata Norman saat dikonfirmasi Rakyatku.com, Rabu (27/3/2019).
Dijelaskan Norman, koordinator itu kata dia, menyuruh anak jalanan dan pengemis untuk meminta-minta, menjual manisan, tisu, buku-buku agama dan stiker.
"Tempatnya berbeda-beda. Ada yang di simpang lima bandara, fly over, jalan Boulevard, Veteran, Sungai Saddang, dan Kakatua," jelasnya.
Ia juga sudah mengantongi identitas ketujuh koordinator anak jalanan dan pengemis itu. Namun soal penindakannya, diserahkan kepada aparat kepolisian.
"Untuk penegakan hukumnya terkait pelaku ini, kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Kalau kami di Dinsos hanya pada pembinaan anaknya saja," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menginginkan Kota Makassar bebas dari pemulung dan anak jalanan.
"Saya minta April ini tidak ada lagi di jalan-jalan," kata Nurdin Abdullah.
Nurdin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa solusi untuk menampung anak jalanan dan pemulung agar tidak turun lagi ke jalan-jalan. Salah satunya dengan memberikan pekerjaan.
"Makanya saya minta perusahaan-perusahaan yang punya pekerjaan outsourcing, mereka (anak jalanan dan pemulung) di rumahnya saja kerja. Pagi diantarkan, sore dijemput. Kita juga mungkin harus menyiapkan tunjangan hidup mereka," tambahnya.