RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jumat dini hari, Alamsyah, salah seorang staf di UNM melihat sebuah mobil Escudo parkir di basement Menara Pinisi.
Alamsyah kemudian mendekati mobil tersebut. Dia heran, kenapa mobil itu terlalu pagi ada di basement Menara Pinisi.
Dia lalu menggedor-gedor pintu mobil. Ternyata, si pemilik mobil, Wahyu Jayadi, ada di dalam mobil.
Dia membuka pintu. Wajahnya tampak pucat. "Gigiku sakit," ujarnya agak meringis.
Itu terjadi sebelum mayat Sitti Zulaiha ditemukan. Pada malam itu, usai membunuh Zulaiha, Wahyu Jayadi bingung.
Dia lalu menumpang sepeda motor seorang warga, dan kembali ke tempat mobilnya diparkir di Ruko Permata Sari.
Lama keliling-keliling, hingga kembali ke rumahnya pada subuh hari. Saat itu, istrinya yang menunggu sejak semalaman, melihat suaminya sangat linglung.
Berdasarkan keterangan istri Wahyu ke polisi, Wahyu yang biasanya pulang sebelum petang, malam Jumat itu telat pulang. Istrinya yang menunggu hingga pukul 22.00 Wita, tak mendapati suaminya.
Sang istri baru melihat suaminya di rumah pada Jumat subuh. Tak lama kemudian dia berangkat lagi. Rupanya, pagi itu Wahyu berangkat ke Menara Pinisi dan tidak langsung naik, melainkan tidur di dalam mobil Escudonya, di basement Menara Pinisi UNM.