Selasa, 26 Maret 2019 13:34
Kolase foto Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM - Kepala Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor mengoreksi pemberitaan di salah satu media online terkait hasil survei yang seolah melibatkan LIPI dalam diskusi 'Migrasi Suara Pilpres 2019: Hasil Survei versus Realitas' pada Ahad (24/3).

 

Survei tersebut, sebenarnya diselenggarakan oleh Rumah Demokrasi. Firman Noor sebagai Peneliti LIPI serta Aisah Putri Budiatri hadir dalam diskusi sebagai narasumber.

Firman mengaku sebagai narasumber diminta menanggapi secara umum peluang migrasi suara dalam Pemilu 2019.

"Dengan melihat peluang migrasi dapat terjadi melalui perpindahan dari satu pasangan calon ke pasangan calon lain, dan/atau dari swing voter ke salah satu pasangan calon," ujarnya dalam keterangan pers dilansir dari Republika, Selasa (26/3).

 

Namun, tegas Firman, LIPI tidak pernah mengeluarkan hasil survei yang menyatakan elektabilitas Jokowi - Maruf 40,30 persen, Prabowo - Sandi 45,45 persen dan tidak tahu/tidak jawab 14.25 persen.

Firman menjelaskan hasil survei yang disampaikan dalam diskusi pada hari itu, adalah hasil survei Rumah Demokrasi yang disampaikan oleh Ramdansyah. 

"LIPI tidak terlibat sama sekali di dalam proses dan penyampaian hasil survei tersebut," tandasnya.

Sebelumnya, Peneliti LIPI bidang politik Syamsuddin Haris sudah mengoreksi informasi yang beredar tersebut. 

"Sejak kemarin beredar berita se-olah2 ada survei terkini LIPI ttg elektabilitas capres. Berita tsb tidak benar. Yg terjadi, Firman Noor, Kapus P2Politik LIPI jadi narsum diskusi ttg migrasi suara pemilih. Kami menyesalkan bbrp media melakukan framing berita yg merugikan LIPI," kicaunya.
??

TAG

BERITA TERKAIT