RAKYATKU.COM - Seorang guru dari desa terpencil di Kenya yang memberikan sebagian besar penghasilannya kepada orang miskin, dianugeriahi Global Teacher Prize pada hari Minggu.
Atas dedikasinya, Peter Tabichi juga diberikan hadiah $1 juta (Rp14,2 miliar). Penghargaan itu diberikan di Hotel Atlantis di Dubai dalam sebuah upacara yang diselenggarakan oleh aktor Hugh Jackman.
Tabichi mengajarkan sains kepada siswa sekolah menengah di desa semi-kering Pwani. Di sana, hampir sepertiga anak-anak menjadi yatim piatu atau hanya memiliki satu orang tua. Kekeringan dan kelaparan sering terjadi.
Dalam pidato penerimaannya, Tabichi mengatakan ibunya meninggal ketika dia baru berusia 11 tahun. Hal itu memaksa ayahnya, yang merupakan seorang guru sekolah dasar, membesarkan dia dan saudara-saudaranya sendirian.
Tabichi berterima kasih kepada ayahnya karena menanamkan nilai-nilai Kristen dalam dirinya. Dalam kesempatan itu dia menunjuk ayahnya di antara hadirin, mengundangnya ke atas panggung dan menyerahkan penghargaannya untuk dipegang.
Setelah menerima penghargaan, Tabichi mengatakan pada AP bahwa: “Saya merasa luar biasa. Saya tidak bisa mempercayainya. Saya merasa sangat senang berada di antara guru terbaik di dunia, menjadi yang terbaik di dunia."
Dia mengatakan sekolahnya tidak memiliki perpustakaan dan laboratorium.
Terlepas dari kendala yang dihadapi siswanya, dia dipuji karena membantu banyak siswa tetap bersekolah, lolos ke kompetisi internasional dalam sains dan teknik serta melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Kadang-kadang, setiap kali saya merenungkan tantangan yang mereka hadapi, saya menangis," katanya tentang murid-muridnya.
Sekarang, dia berencana untuk menggunakan hadiahnya untuk meningkatkan sekolah dan memberi makan orang miskin.
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kisah Tabichi "adalah kisah Afrika" dan harapan bagi generasi mendatang.
Penyerahan Global Teacher Prize dimulai sejak tahun 2015. Tahun lalu, seorang guru seni Inggris memenangkannya, karena membantu siswa merasa diterima dan aman di wilayah dengan tingkat pembunuhan yang tinggi.
Pemenang lain termasuk seorang guru Kanada yang pekerjaannya membantu siswa-siswa pribumi di sebuah desa Kutub Utara yang terpencil di mana tingkat bunuh diri tinggi, dan seorang guru Palestina yang membantu anak-anak pengungsi Tepi Barat yang mengalami trauma akibat kekerasan.
Pemenang perdana adalah seorang guru dari Maine yang mendirikan sekolah demonstrasi nirlaba yang dibuat untuk tujuan mengembangkan dan menyebarluaskan metode pengajaran.