Sabtu, 23 Maret 2019 20:14
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler mengharapkan agar peringatan Isra Miraj tidak dijadikan sebagai seremoni rutin setiap tahun. Namun dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan introspeksi diri terhadap kualitas pelaksanaan kewajiban salat lima waktu yang dilaksanakan.

 

“Salat adalah amal yang tidak bisa digantikan oleh siapapun. Maka shalat adalah amal utama ketika nanti ketika kita ditanya dan dihitung amal kita di akhirat,” kata dia pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pesantren Uswatun Hasanah, Wotu, Sabtu (23/3/2019).

Orang nomor satu di Luwu Timur ini mengatakan, Isra Miraj merupakan ungkapan rasa syukur dan menjadi momen berharga bagi seluruh umat Islam yang ada Luwu Timur untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Karena dengan ketaqwaan yang mantap kepada Allah SWT, kata dia, hal tersebut mampu melandasi moral, motivasi, dan semangat pengabdian prajurit dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.

 

Pimpinan Pondok Pesantren Uswatun Hasanah, Ustaz Lalu Ahmad Jalaluddin dalam ceramah menyampaikan bahwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diambil dari dua buah kata yang penuh arti yaitu Isra yang berarti perjalanan malam dan Mi’raj yang berarti naik ke langit. 

Perjalanan malam yang dimaksud adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Dari peristiwa Isra Miraj inilah umat Islam di seluruh dunia mengenal yang namanya salat dan diwajibkan untuk melakukan salat lima waktu.

TAG

BERITA TERKAIT