RAKYATKU.COM, SELANDIA BARU - Seorang wanita sempat selamat dari penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch. Namun dia kembali masuk ke masjid untuk mencari suaminya. Saat itulah, Brenton Tarranta memuntahkan peluru ke tubuhnya. Dia tewas.
Ansi Alibava (25), satu di antara sekelompok kecil perempuan dan anak-anak yang berhasil melarikan diri dari masjid, ketika seorang pria bersenjata, Brenton Tarrant menyerbu masjid pada hari Jumat, 15 Maret 2019.
Namun, dia kembali ke dalam masjid, untuk memeriksa suaminya, yang dia pikir masih di dalam masjid. Saat itulah, Tarrant menyiramkan peluru dari senjata otomatisnya. Alibava pun meregang nyawa.
Wanita muda itu lalu merangkak di trotoar memohon bantuan.
"Tolong...tolong!" teriaknya lemah.
Saat itulah, Brenton berlari ke jalan dan menembaknya sekali lagi.
Suaminya Abdul Nazer Ponnath Hamsa, telah berbicara kepada Stuff, tentang hari yang mengerikan, dengan bantuan Renju Scaria George, yang menerjemahkan.
Pasangan itu, dari India, belum ke masjid selama sekitar sembilan bulan, ketika mereka memutuskan untuk hadir salat Jumat, kata George.
Hamsa, yang berada di dekat pintu darurat di ruang terpisah dari istrinya selama salat Jumat, dengan cepat menyadari suara letupan yang dia dengar adalah suara tembakan.
Setelah imam masjid Al Noor berhasil memecahkan kaca jendela, Hamsa dan yang lainnya melarikan diri lewat jendela itu.
Dengan berlumuran darah, dia melarikan diri ke bangunan terdekat, di mana dia memohon kepada mereka untuk membiarkannya masuk untuk menelepon polisi.
Setelah meminta bantuan, dia kemudian mencari istrinya.
Dia berjalan keluar dan kemudian dia bisa melihat seorang anak dan seorang ibu berbaring di jalan, lalu kemudian istrinya di sebelah mereka. Hamsa kemudian menghambur untuk membangunkan istrinya, namun tak ada respons. Yang bisa dia lihat hanyalah genangan darah.
"Siapa itu?" tanya salah seorang yang berdiri di sana.
"Itu istriku," ujar Hamsa.
"Dia sudah mati. Innalillahi wainna ilaihi rojiun," ujar pria lainnya.
Hati Hamsa menjadi hampa setelah mendengar berita itu.
Pasangan ini menikah dua setengah tahun lalu di India, sebelum pindah ke Selandia Baru untuk belajar.
Alibava baru saja menyelesaikan masternya dalam studi Agribisnis di Universitas Lincoln.
Alibava adalah satu dari 50 orang yang tewas di Christchruch, di Pulau Selatan Selandia Baru, pada hari Jumat. Setidaknya 50 korban lainnya terluka dalam serangan teroris itu.
George melihat rekaman serangan yang disiarkan langsung di media sosial. Rekaman itu menunjukkan Alibava terbunuh. George mengaku terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Seorang pria dengan hati tidak bisa melakukan itu. Jika seseorang meminta bantuan, Anda harus membantu orang itu daripada mencoba mengambil nyawa mereka," ungkapnya.
Beberapa korban telah diidentifikasi secara resmi dan masih tersedia untuk keluarga mereka, Komisaris Polisi NZ Mike Bush mengatakan pada hari Rabu.
Mike berharap, proses mengidentifikasi mayoritas korban akan selesai pada hari Rabu, namun, beberapa vicitim akan memakan waktu sedikit lebih lama.
Pria asal Australia, Brenton Tarrant (28), telah didakwa sehubungan dengan serangan itu.