RAKYATKU.COM - Bloodletting atau terapi bekam adalah sistem pengobatan kuno, yang didasarkan pada keyakinan bahwa darah dan cairan tubuh lainnya harus tetap dalam keseimbangan yang tepat, sehingga kita bisa tetap sehat.
Pada akhir abad ke-19, bekam adalah praktik medis yang paling umum dilakukan oleh ahli bedah.
Apa itu bekam?
Bekam telah digunakan selama lebih dari 100 tahun untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.
Cara kerjanya adalah, dokter mengambil darah dari tubuh pasien menggunakan instrumen atau lintah hidup.
Bekam Kuno
Pada zaman kuno bekam pada awalnya direkomendasikan untuk beberapa penyakit termasuk asma, kanker, jerawat, kolera, diabetes, kejang, epilepsi, gangguan pencernaan, penyakit jiwa, penyakit kuning, kusta, dan cacar.
Bekam modern
Dalam kedokteran modern, bloodletting biasanya disebut sebagai terapi mengeluarkan darah. Dalam hal ini dokter akan membuat sayatan di pembuluh darah dengan jarum. Prosedur ini disebut venipuncture.
Prosedur ini digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, seperti:
Polycythemia vera
Ini adalah kelainan sumsum tulang sel induk. Kondisi ini menyebabkan kelebihan produksi sel darah merah. Perawatan kondisi ini termasuk mengeluarkan darah sehingga massa sel darah merah dapat dikurangi bersamaan dengan penurunan kemungkinan bekuan berbahaya.
Hemokromatosis
Ini adalah kelainan genetik. Gangguan ini dikaitkan dengan metabolisme zat besi dan menyebabkan akumulasi zat besi yang tidak normal di jantung, sendi, hati, pankreas, hipofisis, dan kulit.
Porphyria cutanea tarda
Ini adalah gangguan yang juga terkait dengan kelainan metabolisme zat besi. Bekam digunakan untuk mengobati gangguan ini sehingga kadar zat besi dapat menurun sehingga akumulasi di berbagai organ dapat dicegah.
Akupunktur dan bekam
Akupunktur pada awalnya dianggap sebagai bentuk bekam. Jarum yang digunakan selama akupunktur adalah tombak dan titik akupunktur adalah lokasi di atas vena yang harus dibuka.