RAKYATKU.COM - Aktifitas normal telah dimulai kembali di Christchurch, Selandia Baru. Pada hari ini, Senin (18/03/2019) sekolah dan bisnis telah dibuka, beberapa hari setelah seorang pria bersenjata menewaskan 50 orang di dua masjid di kota itu.
Untuk memastikan keamanan para warga, kepolisian Selandia Baru menjanjikan pengamanan besar-besaran. Dan, Perdana Menteri mengatakan akan mulai bekerja mengencangkan hukum senjata.
Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan polisi akan keluar untuk meyakinkan orang, dan mengerahkan 200 staf polisi tambahan untuk bertugas.
Pada Senin pagi, Helikopter terbang bolak-balik di atas kota untuk melakukan pemantauan.
"Anda akan melihat kehadiran polisi yang sangat terlihat di jalan-jalan, di sekitar bisnis Anda, di sekitar sekolah Anda, dan bahkan di udara, tepat di seberang negeri," kata Bush.
"Jadi, Anda akan merasa aman untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan."
Sementara itu, keluarga korban masih menunggu jenazah kerabat mereka untuk diserahkan setelah pemeriksaan mayat. Beberapa jenazah akan dibawa ke luar negeri untuk dimakamkan.
Brenton Tarrant, warga Australia berusia 28 telah didakwa melakukan pembunuhan pada hari Sabtu. Tarrant akan kembali ke pengadilan pada 5 April di mana dia kemungkinan akan menghadapi lebih banyak dakwaan.