RAKYATKU.COM - Data Black Box dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh pekan lalu menunjukkan kesamaan dengan data kecelakaan yang terjadi di Indonesia dengan jenis pesawat yang sama. Hal ini diungkapkan Menteri Transportasi Ethiopia, Dagmawit Moges.
Meski demikian, Moges enggan merinci penyebab jatuhnya pesawat tersebut, dikutip dari SCMP, Senin (18/3/2019).
Pengumuman itu datang seminggu setelah penerbangan Ethiopian Airlines 302 jatuh di sebelah tenggara Addis Ababa beberapa menit setelah lepas landas. Kejadian itu menewaskan 157 orang di dalam pesawat.
Bencana tersebut menyebabkan pesawat Boeing 737 MAX 8 di seluruh dunia terlibat setelah regulator penerbangan melihat kesamaan dengan tabrakan Oktober dari Lion Air 737 MAX 8 Indonesia yang menewaskan semua 189 penumpang dan awak.
Kedua pesawat dilaporkan mengalami pendakian dan penurunan curam tak menentu serta kecepatan udara berfluktuasi sebelum jatuh tak lama setelah lepas landas.
Berbagai pertanyaan telah muncul pada sistem anti-stalling otomatis yang diperkenalkan pada 737 MAX 8, yang dirancang untuk secara otomatis mengarahkan hidung pesawat ke bawah jika berada dalam bahaya terhenti.
Pilot dari Lion Air Flight 610 berjuang untuk mengendalikan pesawat ketika sistem MCAS otomatis berulang kali mendorong hidung pesawat setelah lepas landas, menurut perekam data penerbangan.
Dalam kasus penerbangan Ethiopia, kotak hitam telah diserahkan ke badan keamanan udara BEA Perancis, yang bekerja dengan penyelidik Amerika dan Ethiopia untuk menentukan apa yang salah.