Senin, 18 Maret 2019 08:47
Prof Dr Mochtar Pabottingi
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Cendekiawan sekaligus budayawan asal Bulukumba, Prof Dr Mochtar Pabottingi menarik sumpah yang pernah diucapkan terhadap Presiden Joko Widodo.

 

"Setelah melewati persilangan akal-budi internal yang tak mudah, hari ini saya memohon kepada Allah untuk membatalkan sumpah perihal Pilpres 17 April 2019," cuit Mochtar di akun Twitternya, Minggu sore (17/3/2019).

"Insya Allah, saya tetap akan memilih Presiden Jokowi," lanjut peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini.

Penarikan sumpah itu sempat ditanggapi sinis seorang warganet. "Itu urusanmu.. kamu ini aneh juga ya," komentar pemilik akun @franz_serang.

 

Komentar itu langsung ditanggapi Mochtar, "Memang urusanku. Semuanya kulakukan dan kuputuskan sendiri. Takkan kubiarkan dicampuri siapa pun. Apalagi oleh orang semacammu!"

Warganet lainnya menanggapi positif sikap alumni Universitas Massachusets dan Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat itu.

"Amin ya Rob. Semoga Prof selalu sehat dan panjang usia," komentar akun @USutendi.

"Insya Allah Indonesia makin jaya, adil dan sejahtera bersama Jokowi ya Prof.. aamiiin ya rabbal alamin," tulis akun @dedimahardi.

Sumpah kepada Jokowi

Sebelumnya, Mochtar Pabottingi bersumpah tidak akan memilih Jokowi jika tidak membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Faktanya, Jokowi benar-benar tidak membentuk TGPF. Sebagai gantinya, mantan gubernur DKI Jakarta itu hanya membentuk tim gabungan penyidik. Namun, hasilnya juga belum kelihatan hingga saat ini.

Lewat akun Twitternya, Mochtar kembali menegaskan sumpah yang pernah dia ucapkan tahun lalu.

Pada 7 September 2017, Mochtar bersumpah lewat cuitan di Twitter. "Saya bersumpah demi Allah takkan lagi memilih Jokowi presiden pada 2019 jika dia tetap tak memerintahkan pembentukan TGPF atas Kasus Novel (Baswedan)," tegas dia.

Pada Kamis (27/12/2018), Mochtar kembali mengingatkan Jokowi tentang sumpahnya.

"Presiden budiman! Sumpah saya untuk tak ikut memilih Bapak pada Pilpres 2019 jika Bapak tak memerintahkan pembentukan TGPF atas Kasus Novel pastilah amat gampang diabaikan," cuitnya.

"Namun jika tak dipenuhi, sumpah itu bisa terus menghantui Bapak sampai ke akhirat. @jokowi," lanjut sastrawan kelahiran Bulukumba tahun 1945 tersebut.

TAG

BERITA TERKAIT