Sabtu, 16 Maret 2019 19:32
Andi Mariattang melihat langsung fenomena ikan tokke yang meresahkan nelayan di Belawa, Wajo.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Anggota DPR RI asal Sulsel, Andi Mariattang memfasilitasi tudang sipulung penanganan ikan sapu-sapu alias ikan tokke di Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sabtu (16/3/2019).

 

Dalam acara yang digelar di lapangan Desa Lautan, Kecamatan Belawa, Wajo itu, Andi Mariattang tidak datang sendiri. Ikut serta dalam rombongan, pejabat dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Balai Riset Maros.

"Ini wujud respons saya sebagai wakil ta di DPR. Pekan lalu saya ke sini menerima aspirasi ikan tokke banyak diresahkan. Karenanya hari ini saya sengaja semua pihak untuk bicarakan bersama solusinya," ujar Andi Mariattang.

Sebelum tudang sipulung dimulai, Andi Mariattang bersama rombongan berkunjung  langsung ke Danau Tempe melihat fakta hasil tangkapan warga. Ternyata lebih banyak ikan sapu-sapu yang terjaring. Rata-rata dari satu jaring, ada 47 ekor ikan sapu-sapu. Ikan jenis lain seperti nila dan ikan mas hanya dua ekor.

 

"Ini sudah sangat parah, bahkan jaring warga ikut rusak. Harus ada solusi," ujar anggota DPR RI asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) itu.

Andi Mariattang menjelaskan, saat ini sudah ada aturan bahwa ikan jenis sapu-sapu dilarang masuk Indonesia. Ikan ini berasal dari Amerika latin. 

Camat Belawa H Ahmad Jahran, AP MSi menjelaskan, ikan tokke sebagai predator sudah sangat meresahkan sejak tiga tahun lalu. Namun baru kali ini ada aksi nyata. 

"Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas aksi nyata yang dilakukan Andi Mariattang, anggota DPR RI. Ini sudah lama diresahkan warga saya, baru kali ini ada aksi nyata," ujarnya.

Dua pekan lalu, para nelayan sempat curhat kepada Andi Mariattang tentang ikan tokke ini. Bagi para nelayan, ikan tokke ibarat monster sebab memangsa ikan-ikan jenis lainnya.

"Sudah mengganggu sekali. Bayangkan maki, dulu di sini daerah penghasil ikan, tetapi sekarang susah sekali mi dapat ikan. Bahkan ikan-ikan khas Belawa seperti bale janggo, bale bolong, kandea, sudah hampir punah dan jarangmi didapat," keluh Ambo Asse, salah seorang tokoh nelayan di Tancungpurai, Belawa.

"Kuat sekali itu ikan, sampai merobek-robek jala. Kasihan kodong kita penjala ikan," lanjut Ambo Asse.

Mendengar keluhan nelayan, Andi Mariattang saat itu mengaku sangat prihatin. Dulu, katanya, Belawa terkenal sebagai daerah penghasil ikan yang melimpah. Sekarang untuk konsumsi harian saja, masyarakat harus membeli ikan dari luar.

Andi Mariattang yang lahir di Belawa berjanji mencari solusinya dan terwujud hari ini. Hadir dalam tudang sipulung tersebut antara lain Sitti Hadidjah dari BKIPM, Indra Jaya, kepala Riset dan SDM, Hardi Haris dari Dinas Perikanan Sulsel, dan Ir Nasfari, kepala Dinas Perikanan Wajo.

TAG

BERITA TERKAIT