RAKYATKU.COM - Sebelum terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Umum PPP M Romahurmuziy sempat mengunggah foto aktivitasnya di Malang, Jawa Timur.
Lewat akun Facebook dan Instagram, Romi --sapaan akrabnya-- menjadi narasumber dalam halaqah alim ulama bertema, "Urgensi Legislasi Bernuansa Syari'ah dalam Bingkai NKRI", Rabu (13/3/2019).
Bersama foto-foto itu, Romi menulis catatan singkat tentang kegiatannya di Jawa Timur, berikut ini:
BERSAMA PARA USTADZ DI MALANG
Alhamdulillah bisa terus berkeliling Nusantara bertemu para ustadz dan para kyai untuk meluruskan hoax dan fitnah, kali ini di Kabupaten Malang. ?
?
Sebagai tokoh yang dekat dengan umat para kyai perlu menyampaikan materi anti hoax dan fitnah kepada para jamaah karena akhir-akhir ini hoax semakin marak terjadi. ?
?
Belum selesai polisi memproses penyebaran hoax yang menyebut pak jokowi akan melegalkan LGBT dan pernikahan sejenis, muncul lagi hoax yang menyebut pak jokowi akan melarang Pendidikan agama.?
?
Penyebaran hoax akhir-akhir ini terlihat dilakukan dengan sistematis. Tujuannya adalah mendelegitimasi pemerintahan dengan isu agama. Sehingga peran kyai menjadi penting untuk meluruskan hoax dan fitnah terkait agama tersebut.
Romi dikabarkan ditangkap KPK saat berada di kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur di Sidoarjo. Namun, belum diketahui apa yang menyebabkan Romi ditangkap.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan tertangkapnya Ketua Umum PPP, Romahurmuziy. Romi, sapaannya, saat ini dititip sementara di Mapolda Jawa Timur.
"Sesuai pernyataan Kapolda, yang membenarkan itu, maka Kabid Humas di lain pihak juga membenarkan, yang bersangkutan ketua PPP, ditangkap di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Jawa Timur) di Sidoarjo pukul 09.00 WIB," kata Barung, Jumat (15/3/2019).
Namun Barung menolak menjelaskan lebih detail terkait penangkapan tersebut. Alasannya, KPK yang berwenang menjelaskan kasus tersebut.