RAKYATKU.COM - Memutuskan pacar yang miskin dengan mengatakan yang sejujurnya akan terkesan kejam. Karena itulah seorang wanita di China berpura-pura telah dibunuh, agar pacarnya menyerah.
Wanita itu, yang bermarga Yu mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin berpisah dengan pacarnya, Lin, setelah mengetahui bahwa dia miskin.
Wanita berusia 37 tahun itu khawatir Lin akan 'terlalu lengket' padanya dan menolak untuk putus. Akhirnya dia mengarang sebuah plot seola-olah dia telah tiada.
Adegan pembunuhannya dimulai dengan mengirim pesan mengancam kepada pacarnya, dengan berpura-pura sebagai suaminya.
Dalam pesannya, 'suami Yu' mengatakan dia telah terbunuh dan tubuhnya telah dibuang ke danau di kota Wuhan, provinsi Hubei.
Setelah menerima pesan itu, Lin, yang berusia 36 tahun, memberi tahu polisi setempat.
Lin mengatakan pacarnya menghilang dari asrama mereka di Taman Industri Huangpi Jiahai, tak lama setelah mereka kembali dari kampung halaman Lin di kota Yichang untuk Tahun Baru Imlek.
Beberapa menit kemudian, telepon Lin berdering. Pacarnya mengatakan kepadanya bahwa dia telah diculik.
"Datang dan selamatkan aku, mantan suamiku telah menculikku, datanglah dengan cepat. Saya pikir saya sudah berada di jalan raya," katanya, sebelum sambungan terputus.
Setelah panggilan itu, Lin menerima beberapa pesan dari seseorang yang mengaku sebagai mantan suami Yu, dan mengancam akan membunuh Yu.
"Panggil polisi dan istrimu sudah mati," demikian isi salah satu pesannya.
Akhirnya mereka dapat menemukan wanita itu di sebuah motel di distrik Tenglong.
Namun, ketika mereka tiba di kamarnya, mereka terkejut menemukan 'korban' beristirahat di tempat tidur hotel sambil menonton TV, dan tidak terluka.
Polisi juga tidak menemukan jejak penculik. Hingga akhirnya kebenaran terungkap. Yu mengatakan itu semua adalah tindakan untuk putus dengan Lin.
Wanita itu mengatakan kepada polisi bahwa dia tahu Lin "benar-benar miskin" setelah mengunjungi rumahnya selama Tahun Baru Imlek, jadi dia ingin meninggalkannya.
Rencana awalnya adalah menipu pria itu agar meninggalkan asrama sehingga dia bisa menyelinap masuk untuk mengambil barang-barangnya lalu pergi. Tapi dia kemudian menyadari bahwa Lin memegang satu-satunya kunci kamar.
Dengan melanjutkan tindakan penculikan, dia berharap pacarnya akan 'menyerah'.
Menurut Wuhan Evening News, wanita itu telah ditahan oleh polisi selama 10 hari karena mengganggu ketertiban sosial.