Rabu, 13 Maret 2019 12:58
INT
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Polusi udara membunuh hampir sembilan juta orang di seluruh dunia setiap tahun, menurut sebuah penelitian baru.

 

Angka itu dua kali lebih banyak dari perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memperkirakan polusi udara harus disalahkan atas 4,5 juta kematian di seluruh dunia.

Tapi para peneliti Jerman menghitung ulang data yang tersedia untuk menemukan jumlah korban sebenarnya.

Sekarang, temuan mereka menunjukkan bahwa menghirup udara beracun yang disebabkan oleh asap knalpot kendaraan, pabrik dan pembangkit listrik menyebabkan lebih banyak kematian daripada rokok.

 

Profesor Thomas Munzel, dari University Medical Center Mainz, salah satu penulis penelitian ini, mengatakan: "Merokok dapat dihindari, tapi polusi udara tidak."

Dengan temuannya, para ilmuwan sekarang menyerukan pembatasan ketat pada partikel PM2.5 kecil di udara, yang menembus jauh ke dalam paru-paru ketika dihirup.

Saat ini, WHO merekomendasikan batas keamanan rata-rata untuk partikel PM2.5 adalah 10.

Dalam studinya, para peneliti menganalisis simulasi komputer tentang bagaimana bahan kimia alami dan buatan manusia berinteraksi dengan atmosfer.

Ini kemudian diterapkan pada data tentang kepadatan populasi, faktor risiko penyakit dan penyebab kematian yang diketahui.

Di seluruh dunia, polusi udara ditemukan bertanggung jawab atas 120 kematian tambahan per 100.000 orang per tahun.

Temuan itu diterbitkan dalam European Heart Journal.

TAG

BERITA TERKAIT