Rabu, 13 Maret 2019 04:00
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Menjemur bayi langsung di bawah sinar matahari dalam keadaan telanjang, masih banyak dilakukan oleh para orang tua. Padahal tindakan tersebut sebenarnya kurang tepat. 

 

Saat Bunda menjemur Si Kecil, sinar matahari akan diserap untuk menghasilkan vitamin D yang bermanfaat untuk membentuk tulang dan gigi, membantu penyerapan kalsium, serta mengatur sistem kekebalan tubuh bayi. Hanya saja, kulitnya yang masih sangat tipis dan sensitif membuat kulit bayi lebih rentan untuk terbakar sinar matahari.

Jemur bayi dengan mengenakan pakaian
saat hendak berjemur, sebaiknya bayi tetap mengenakan pakaian, agar kulitnya yang masih sangat tipis tidak terbakar. Hal ini berlaku bagi semua bayi, terutama yang usianya masih di bawah 6 bulan. Selain itu, jangan biarkan Si Kecil menatap langsung sinar matahari.

Jangan terlalu lama menjemur bayi
Pastikan Bunda tidak menjemur Si Kecil terlalu lama di bawah sinar matahari. Cukup jemur bayi selama 10-15 menit sehari. Selain itu, menjemur bayi sebaiknya dilakukan sebelum jam 10 pagi. Jika dilakukan di atas jam 10 pagi, efeknya justru tidak baik untuk kulit bayi, karena kadar ultraviolet pada sinar matahari sudah terlalu tinggi.

 

Saat Bunda ingin menjemur Si Kecil, sebaiknya kenakan pelindung kepala Si Kecil terlebih dahulu, seperti topi dan kacamata. Tujuannya agar sinar matahari tidak langsung mengenai kepala, wajah, serta mata Si Kecil. Paparan sinar matahari langsung ke mata bayi dapat mengganggu retinanya yang masih sangat sensitif.

Bila Si Kecil telah berusia lebih dari 6 bulan, Bunda bisa memakaikan tabir surya dengan SPF 15, untuk menghalau dampak buruk sinar ultraviolet pada kulitnya. Gunakan tabir surya khusus untuk anak.

Menjemur bayi di bawah sinar matahari langsung banyak dilakukan karena dianggap efektif untuk mengatasi penyakit kuning. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebagian bayi yang mengalami penyakit kuning tidak membutuhkan perawatan khusus. Warna kulit dan mata yang kuning akan berangsur normal setelah beberapa hari. Jika warna kuning tidak segera hilang, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dikutip dari alodokter.com.

Mengatasi Kulit Terbakar pada Bayi ketika Dijemur Terlalu Lama
Kulit terbakar sinar matahari atau sunburn dapat dialami bayi akibat terlalu banyak paparan sinar ultraviolet (UV) pada kulitnya. Kulit bayi yang mengalami sunburn akan tampak merah dan panas jika disentuh. Pada kondisi yang lebih berat, kulit akan melepuh dan bengkak. Bayi juga mungkin akan mengalami demam.

Sebagai pertolongan pertama Bunda bisa melakukan beberapa hal-hal berikut:

Tempelkan kain basah sekitar 10-15 menit ke kulit Si Kecil yang terbakar sinar matahari. Ulangi hal tersebut hingga beberapa kali. Hindari menempelkan es pada kulit bayi secara langsung, karena akan membuat kulitnya terasa perih.
Segera berikan ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi.
Jika Si Kecil mengalami demam atau tampak kesakitan, Bunda bisa memberikan paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan dokter anak.
Menjemur bayi seharusnya dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai menimbulkan kulit terbakar. Namun, sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter mengenai perlu atau tidaknya Si Kecil dijemur.

TAG

BERITA TERKAIT