Selasa, 12 Maret 2019 15:28
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Boeing mengatakan akan meningkatkan perangkat lunak untuk 737 MAX setelah kecelakaan Ethiopian Airlines di mana 157 orang meninggal.

 

Perusahaan pembuat pesawat ini juga mengatakan telah mengembangkan peningkatan perangkat lunak kontrol penerbangan selama beberapa bulan setelah bencana Lion Air Flight 610 tahun lalu, ketika pesawat itu menabrak laut lepas Indonesia, menewaskan semua 189 di dalamnya.

Dikatakan perubahan itu dirancang untuk membuat pesawat yang sudah aman menjadi lebih aman. Namun dua kecelakaan besar dalam waktu kurang dari lima bulan telah menimbulkan pertanyaan tentang keamanan 737 MAX, dikutip dari Sky News, Selasa (12/3/2019).

Sekitar 350 saat ini dalam pelayanan dengan maskapai penerbangan di seluruh dunia, tetapi ribuan lainnya dalam pesanan.

 

"Perusahaan Boeing sangat sedih dengan hilangnya Lion Air Flight 610, yang telah sangat membebani seluruh tim Boeing, dan kami menyampaikan belasungkawa dan simpati kami yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasih yang ada di kapal," bunyi pernyataan tertulis Boeing.

"Keselamatan adalah nilai inti bagi semua orang di Boeing dan keselamatan pesawat kami, penumpang pelanggan kami dan kru mereka selalu menjadi prioritas utama kami."

Boeing mengatakan peningkatan perangkat lunak termasuk membatasi perintah trim stabilizer dalam menanggapi pembacaan yang salah, tampilan pilot, manual operasi dan pelatihan kru.

Dikatakan pihaknya yakin pembaruan akan diberikan Airworthiness Directive (AD) oleh Federal Aviation Administration (FAA) selambat-lambatnya April.

Setidaknya sembilan warga Inggris termasuk di antara 157 penumpang dan awak yang tewas ketika Ethiopian Airlines Penerbangan ET302 jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa pada hari Minggu.

Maskapai ini mengatakan telah memutuskan untuk mendaratkan empat Boeing 737 MAX 8s yang tersisa sampai pemberitahuan lebih lanjut sebagai "tindakan pencegahan keamanan ekstra".

Pihak berwenang di Cina, Afrika Selatan, Singapura, Indonesia, Brasil dan Meksiko telah mengikuti - tetapi beberapa maskapai penerbangan melayani bandara Inggris, termasuk TUI dan Norwegia, terus menerbangkan pesawat.

Baik data penerbangan dan perekam suara kokpit kini telah dipulihkan. Sementara itu, saksi mata menggambarkan melihat asap mengepul keluar dari bagian belakang pesawat dan suara keras sebelum menghantam tanah.

Para pejabat telah menghubungi keluarga semua orang yang tewas dalam tragedi itu dengan para korban yang berasal dari 35 negara.

TAG

BERITA TERKAIT