Selasa, 12 Maret 2019 14:58
ILUSTRASI
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Selasa dini hari (30/10/2019). Iskandar dan istri, Juniati sedang tertidur pula ketika dibangunkan dering telepon.

 

Suara di balik telepon mengagetkan. Adik ipar Iskandar, Agus sedang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Sudah tidak bernyawa. Tubuhnya penuh luka.

Iskandar langsung menuju Polsek Ujung Tanah. Sementara istri bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Ia bersama Intan, kerabatnya yang sebelumnya didatangi polisi. 

"Lukanya Agus banyak sekali. Giginya banyak jatuh, kepala, leher. Sadis pembunuhannya," kata Juniati saat bersaksi di hadapan majelis hakim, Senin (11/3/2019). 

 

Agus dibunuh dua kakak iparnya, Imran Ali dan Irvan. Satu pelaku lainnya diduga selingkuhan istrinya, Junaedi alias Jeck. Ketiga pelaku menghabisi nyawa korban dengan parang. 

Iskandar bercerita, tiga hari sebelum tewas, Agus dan istrinya, Ira cekcok. Agus memergoki istrinya menjalin kasih dengan Jeck. Tak kuasa menahan emosi, Agus kala itu memukul Ira. 

Setahun sebelum kematiannya, Agus juga pernah ditikam Irvan. Namun, kasus ini tidak diproses polisi. "Katanya tidak ada saksinya," kata Iskandar. 

Kematian Agus terekam CCTV. Ia dibunuh tepat di persimpangan kala dirinya sedang membuka handphonenya sekitar jam 01.10 wita. 

Sidang pembunuhan berlangsung panas Senin (11/3/2019). Keluarga korban yang hadir tampak emosi dan meneriaki terdakwa. "Pembunuh, pembunuh," teriak keluarga Agus. 
 

TAG

BERITA TERKAIT