Senin, 11 Maret 2019 15:07
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Selama ini, sebagian besar dari kita percaya jika Bulan hanya berisi materi padat, tanpa air. Namun penemuan teranyar membuat para astonom percaya jika di bulan ada sejumlah kecil air yang terikat pada tanah abu-abu atau regolith Bulan yang berdebu.

 

Air ini bervariasi dalam jumlah dan lokasi dan tergantung pada waktu hari itu.

Tetapi penemuan ini menarik karena dapat membantu lebih baik merencanakan misi berawak masa depan ke Bulan, dengan tujuan mendirikan basis tempat tinggal permanen.

"Hasil ini membantu dalam memahami siklus air bulan dan pada akhirnya akan membantu kita belajar tentang aksesibilitas air yang dapat digunakan oleh manusia dalam misi masa depan ke Bulan," ujar Amanda Hendrix, penulis utama penelitian, dikutip dari Express, Senin (11/3/2019).

 

“Air Bulan berpotensi digunakan oleh manusia untuk membuat bahan bakar atau untuk digunakan sebagai pelindung radiasi atau manajemen termal; jika bahan-bahan ini tidak perlu diluncurkan dari Bumi, itu membuat misi masa depan ini lebih terjangkau."

Penemuan ini telah menemukan molekul air berikatan erat dengan permukaan Bulan sampai sekitar waktu ketika suhu memuncak pada siang hari.

Dr Kurt Retherford, peneliti utama LRO's Lyman Alpha Mapping Project (LAMP), berpendapat penemuan ini sangat penting sekarang karena NASA akan kembali ke Bulan pada dekade berikutnya.

"Ini adalah hasil baru yang penting tentang air bulan, topik hangat ketika program ruang angkasa bangsa kita kembali ke fokus pada eksplorasi bulan," kata dia.

"Kami baru-baru ini mengubah mode pengumpulan cahaya LAMP untuk mengukur sinyal yang dipantulkan pada hari di bulan dengan lebih presisi, memungkinkan kami melacak lebih akurat di mana air berada dan berapa banyak yang ada."

TAG

BERITA TERKAIT