Senin, 11 Maret 2019 11:23
FOTO: Reuters
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh kemarin membawa setidaknya 19 pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, beberapa di antaranya sedang dalam perjalanan menuju konferensi lingkungan utama yang disponsori PBB di Nairobi, Kenya.

 

Program Pangan Dunia, Badan Pengungsi PBB dan Organisasi Pangan dan Pertanian termasuk di antara badan-badan PBB yang melaporkan kehilangan personel, dikutip dari SCMP, Senin (11/3/2019).

Daftar korban juga termasuk seorang profesor, CEO dari sebuah perusahaan restoran dan seorang pejabat sepakbola Kenya. CCTV mengatakan delapan orang Cina itu tewas, termasuk satu dari Hong Kong, berdasarkan daftar yang diberikan oleh kedutaan besar China di Kenya.

Jaringan tersebut menyebut penduduk Hong Kong sebagai Tsang Ching-ngai, yang katanya bekerja untuk Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).

 

Dua sumber mengatakan kepada Post bahwa itu adalah Victor Tsang Shing-nga. Profil di situs web UNEP menyebutkan Victor Tsang, seorang petugas program untuk “Unit Jender & Perlindungan”.

Dua dari CCTV Cina daratan yang diidentifikasi bekerja untuk perusahaan milik negara - Zhou Yuan, dari China Electronics Technology Group Corporation, dan Jin Yetao dari Aviation Industry Corporation of China.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia "sangat sedih atas hilangnya nyawa yang tragis".

"Dia menyampaikan simpati dan solidaritas yang tulus kepada keluarga korban dan orang-orang terkasih, termasuk anggota staf PBB, serta belasungkawa tulus kepada pemerintah dan rakyat Ethiopia," kata pernyataan itu.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa berhubungan dengan otoritas Ethiopia dan bekerja sama dengan mereka untuk menetapkan perincian personel PBB yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres adalah di antara mereka yang diharapkan menghadiri Majelis Lingkungan PBB yang akan dimulai Senin, bersama dengan lebih dari 4.700 kepala negara, menteri dan eksekutif.

TAG

BERITA TERKAIT