RAKYATKU.COM - Personel Kopassus yang tewas di Nduga, Sertu Anumerta Yusdin telah dimakamkan secara militer, Sabtu (9/3/2019) di TMP Salobulu Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo.
Prosesi pemakaman dipimpin Kolonel Inf Yuri Elias Mamahi SIP, pamen ahli bidang nuklir, biologi, dan kimia (Nubika) Kopassus. Dia sempat membacakan amanat tertulis Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Surawahadi.
Panglima menyampaikan bahwa kita semua telah kehilangan seorang putra terbaik dari Luwu Raya yang selalu memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan. Dia rela berkorban jiwa dan raga dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia.
"Selamat jalan pahlawanku! Pengorbananmu untuk kehormatan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia tidak akan pernah sia-sia," kata Pangdam.
Pemakaman dihadiri pihak keluarga, teman-teman korban, rekan kerja, pejabat pemerintah daerah di wilayah Luwu Raya, pejabat TNI Polri dan ribuan masyarakat.
Sertu Anumerta Yusdin adalah satu dari tiga prajurit terbaik TNI yang gugur sebagai kusuma bangsa setelah terjadi kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kegoya di Nduga Papua.
Sementara itu, Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) mengirim pasukannya dari Prajurit Marinir Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI (Yonmarhanlan VI) Makassar mengikuti upacara pemakaman Sertu Anumerta Yusdin.
Suasana haru sangat terasa saat upacara militer pemakaman jenazah Sertu Anumerta Yusdin. Ayah Yusdin, Sanatang merasa sangat kehilangan dan terpukul. Namun, telah mengikhlaskan kepergian anaknya tersebut.
"Kami dari pihak keluarga mengucapkan banyak terima kasih dari Marinir TNI AL dan semua pihak yang banyak membantu mulai dari penjemputan jenazah di Makassar sampai dengan selesainya pemakaman," ucap Sanatang.
Komandan Kompi B Yonmarhanlan VI Kapten Marinir Lasifati yang ikut pemakaman mewakili Danyonmarhanlan VI Mayor Marinir Aang Andy Warta mengatakan, jenazah tiba di rumah duka di Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu pada Sabtu dini hari (9/3/2019).
"Keikutsertaan pasukan Marinir Lantamal VI dalam upacara pemakaman adalah sebagai wujud jiwa korsa dan turut merasa kehilangan atas gugurnya Sertu Yusdin di medan tugas," ujar Kapten Marinir Lasifati.