RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tensi pertarungan jelang pencoblosan Pilpres 2019 meningkat.
Bukan hanya kampanye kreatif yang ditawarkan simpatisan. Sebaliknya, ada beberapa konten kampanye yang cenderung menjurus ke black campaign. Menyebarkan informasi atau berita-berita hoaks, misalnya.
Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Sulawesi Selatan nampaknya merasakan betul bagaimana kondisi ketika seorang kontestan pesta demokrasi diterjang badai hoaks.
Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Sulsel, Syamsul Bachri menggambarkan kondisi timnya di Sulsel yang bersusah payah menjernihkan kembali informasi hoaks yang terlanjur tertanam dibenak masyarakat.
"TKD kabupaten/kota masih merasakan dampak dari hoaks yang berkembang didaerahnya masing-masing. Sampai sekarang," ungkap Syamsul saat berbincang dengan Rakyatku.com di Hotel Grand Asia, Jalan Boulevard, Jumat (8/3/2019).
Bahkan, kata Syamsul, masifnya informasi hoaks tentang Jokowi-Ma'ruf membuat sejumlah TKD kabupaten/kota sempat terpancing. Mereka meminta kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) dan TKD provinsi untuk balik menyerang.
"Mereka meminta kepada kami supaya TKD provinsi tidak segan-segan mengambil langkah hukum dan melaporkan kepada pihak berwajib apabila ada hoaks yang ada di lapangan terdengar. Mereka dengan tegas mengatakan, TKN dan TKD jangan terlalu bersabar, jangan terlalu menahan diri, serang juga dengan hoaks. Saya bilang tentu kita tidak bisa melakukan itu, kalau hoaks kita lawan dengan hoaks juga saya kira itu bukan tipe dari TKN dan TKD Jokowi-Ma'ruf," urai Syamsul.
Dirinya pun mengaku lelah dengan terjangan informasi hoaks itu. Ibarat sebuah perjamuan, pihaknya hanya kebagian sebagai tukang cuci piring.
"Memang kami capek juga mencuci piring dari informasi hoaks yang ada," tutupnya.