RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak turut merasa kehilangan atas kepergian Serda Yusdin (23), anggota Kopassus yang gugur dalam kontak senjata dengan gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga Papua.
Di mata Syukur Bijak, almarhum bukan hanya sebatas warganya di Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Almarhum sudah dianggap seperti anak kandung.
Meski larut dalam kesedihan, Syukur Bijak mencoba tegar atas kabar kepergian Serda Yusdin. Ia bangga atas nasionalisme almarhum dalam membela tanah air.
"Di balik kesedihan yang mendalam kami rasakan di situ ada kebanggaan kami atas perjuanganmu mempertahankan NKRI #Serda Yusdin," tulis akun Facebook Syukur Bijak, Jumat (8/3/2019).
Jenazah Serda Yusdin sudah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada sore tadi. Rencananya, jenazah almarhum akan dibawa ke kampung halamannya, di Desa Pongko, Kabupaten Luwu pada malam ini.
Pesan berantai yang beredar, jenazah almarhum akan disambut oleh Pemerintah Kabupaten Luwu, khususnya yang berada di Kecamatan Walenrang dan Lamasi (Walmas).
Para camat dan kepala desa se-Walmas serta tokoh masyarakat setempat akan menjemput jenazah di perbatasan Walmas/jembatan miring pada malam ini. Penjemputan ini sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Serda Yusdin.
Diberitakan, Serda Yusdin gugur gugur bersama dua prajurit TNI lainnya dalam kontak senjata tersebut, pada 7 Maret 2019.