Jumat, 08 Maret 2019 12:31
Kamarul Ariffin Ahmad, berdandan dengan berbagai karakter di film saat mengajar di dalam kelas.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Baru-baru ini, seorang dosen dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Perak, menjadi viral setelah sebuah video dirinya beredar di Twitter. 

 

Dosen, Kamarul Ariffin Ahmad, terlihat berpakaian sebagai karakter Maleficent dari Sleeping Beauty saat ia mengajar kelasnya. 

Kamarul telah mengajar bahasa Inggris di UPSI selama lima tahun terakhir, dan memiliki total pengalaman mengajar hampir satu dekade.

Dia berbagi, bahwa alasan mengapa dia mulai berdandan adalah untuk membantu murid-muridnya belajar di lingkungan yang jauh lebih menghibur, serta untuk menghidupkan kisah-kisah itu. 

 

“Pertama-tama, saya melakukannya untuk menarik siswa saya. Saya suka ketika mereka berpartisipasi juga." 

“Ketika saya datang sebagai karakter, mereka merasa tidak terlalu cemas karena saya bukan “guru” mereka lagi. Saya sudah menjadi orang lain,” kata Kamarul. 

Dia sering memakai karakter Mr Moley, juga sebagai penyihir dari Hogwarts.

Lulusan berusia 34 tahun dari Universiti Malaya ini, juga berbagi bagaimana mengajar bukanlah tugas yang mudah. 

“Tantangan terbesar saya adalah membuat siswa saya lebih percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris. Saya menemukan bahwa teknik ini paling cocok, karena mereka merasa lebih nyaman ketika saya melakukannya," ujarnya sebagaimana dilansir Kampus UOLS.

“Setelah setiap sesi berdandan, mereka sering memanggilku dengan nama karakterku. Mereka terkadang memanggil saya sebagai Tuan Gaga, Tuan Maleficent atau Tuan Cullen,” tambahnya.

“Saya hanya akan membalas mereka jika mereka berbicara kepada saya dalam bahasa Inggris. Itulah cara saya membangun kepercayaan diri mereka," pungkasnya.

Setelah cerita menjadi viral, Kamarul berbagi bahwa dia tidak takut dengan komentar yang mungkin dia terima. 

Dia mengatakan, dia berharap menjadi inspirasi bagi guru-guru lain di seluruh Malaysia, dan bahwa mereka akan mengambil inisiatif untuk melakukan lebih banyak untuk kelas mereka. 

“Jika cerita ini memotivasi guru-guru lain untuk merencanakan gaya mengajar mereka dengan lebih baik, saya lebih dari senang untuk menyebarkan cerita saya secara online,” tambahnya.

TAG

BERITA TERKAIT