Rabu, 06 Maret 2019 20:30
Andi Mariattang berdiskusi santai bersama anak muda Maros di Warkop La Tanza, Rabu siang (6/3/2019). 
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Anggota Komisi II DPR RI, Andi Mariattang S.Sos mengaku bangga dengan kaum milenial atau anak muda Kabupaten Maros yang kreatif, gaul, dan peduli.

 

"Keren. Saya bangga," ujar Andi Mariattang dalam diskusi santai bersama anak muda Maros di Warkop La Tanza, Rabu siang (6/3/2019). 

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu memuji kepedulian anak muda dalam mengawal kualitas demokrasi, khususnya pemilu bersih.

Andi Mariattang yang kembali maju pada Pemilu 2019 melalui Dapil Sulsel 2, membagikan kisah-kisah inspiratif untuk memotivasi anak muda.

 

Andi Mariattang mengaku dirinya tidak serta merta menjadi politikus nasional seperti sekarang. Bukan karbitan. Dia melalui proses pengkaderan yang panjang, baik formal maupun informal, di lapangan. 

Sejak SMP hingga mahasiswa, Andi Mariattang aktif di organisasi pergerakan. Ketika kuliah, mantan anggota DPRD Sulsel itu aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).  Semuanya membentuk karakter dirinya lebih dekat dengan perjuangan masyarakat.  

Setelah lulus kuliah, Andi Mariattang aktif sebagai jurnalis. Pekerjaan itu membuat dia semakin dekat dengan masyarakat. 

"Di sana, saya semakin melihat dunia nyata. Masyarakat membutuhkan orang yang siap bersama memperjuangkan selalu nasibnya," tutur Andi Mari, sapaannya.

Pada saat yang sama, dia juga aktif di LSM antikorupsi. "Saya melihat banyak orang sekarang yang memahami seolah-olah menjadi anggota DPR itu kelas sosial baru. Itu keliru. DPR itu tempat kita untuk memperjuangkan nasib masyarakat," tambah Andi Mari yang juga anggota MPR RI.

Andi Mariattang berharap anak muda menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan kritis. Mereka harus mengenali rekam jejak caleg yang akan dipilih. Kalau petahana, misalnya bagaimana kinerjanya selama ini. Apa rajin berkomunikasi konstituen atau tidak. 

Bila caleg baru, perlu dipastikan apakah mereka memiliki track record yang baik. Tidak terlibat perusakan lingkungan, misalnya, atau mungkin perambah hutan secara liar.

"Jangan pilih yang melakukan politik uang, bahkan harus diawasi lalu laporkan. Politisi yang senang politik uang itu, politisi pecundang yang senang menggunakan segala cara untuk menang. Ujung-ujungnya akan korupsi bila terpilih," ujarnya.


 

TAG

BERITA TERKAIT