Selasa, 05 Maret 2019 18:44
Donald Trump bertemu dengan Kim Jong Un di Vietnam.
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Ketika Donald Trump bertemu dengan Kim Jong Un di Vietnam pekan lalu, para peretas Korea Utara dilaporkan melakukan serangan terhadap sasaran di AS dan Eropa.

 

Serangan-serangan itu diungkapkan oleh para peneliti di perusahaan cybersecurity, McAfee dan dilaporkan oleh The New York Times.

McAfee menuduh peretas Korea Utara telah terlibat dalam operasi selama 18 bulan, yang berlanjut selama pertemuan puncak antara Kim dan Trump.

Upaya spionase itu dijuluki Operation Sharpshooter oleh McAfee, dan laporannya diterbitkan pada hari Minggu.

 

Itu mengungkapkan bahwa peretas menargetkan lebih dari 80 organisasi di seluruh industri utama, termasuk energi dan telekomunikasi, serta sektor pemerintah dan pertahanan.

Laporan itu menambahkan bahwa Sharpshooter tampaknya menargetkan layanan keuangan dan pemerintah terutama di AS, Inggris, Jerman, dan Turki, meskipun serangan sebelumnya juga melanda layanan di Swiss dan Israel.

McAfee mengatakan serangan itu pertama kali ditemukan pada Desember 2018, tapi mungkin sudah dimulai pada awal September 2017.

Menurut laporan itu, serangan itu memiliki kesamaan yang mencolok dengan upaya serangan Lazarus Group, unit maya yang disponsori Korea Utara.

Itu termasuk kode sumber komputer yang serupa dan kampanye rekrutmen pekerjaan palsu yang sangat mirip dengan yang pernah digunakan oleh Lazarus.

Grup hacker Korea Utara telah dicurigai mendalangi beberapa peretasan berisiko tinggi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan 2014 terhadap Sony Pictures dan serangan WannaCry global pada 2014.

TAG

BERITA TERKAIT