Rabu, 06 Maret 2019 04:00
Ilustrasi
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Apakah Anda termasuk orang yang tidak bisa lepas dari handphone? Jika memang demikian, Anda wajib waspada. Pasalnya, ketergantungan pada handphone dapat berujung pada terjadinya trigger finger.

 

Apa itu trigger finger?
Trigger finger atau trigger thumb merupakan kondisi dimana terjadi pembengkakan tendon akibat adanya peradangan. Tendon itu sendiri merupakan jaringan konektif yang menghubungkan otot dengan tulang dan memudahkan pergerakkan.

Menurut the American Academy of Orthopaedic Surgeons, seseorang dengan kondisi trigger finger akan mengalami keterbatasan gerak jari tangan dan sering kesulitan untuk meluruskan jari. 

Trigger finger biasanya terjadi pada ibu jari, jari tengah dan jari manis. Namun kondisi ini bisa juga terjadi pada seluruh jari bersamaan.

 

Penggunaan jari tangan secara berulang dan dalam waktu lama seperti kala Anda bermain game atau menjelajah internet di handphone bisa memperburuk kondisi trigger finger. Mengangkat barang berat, trauma atau menggunakan jari-jari tangan untuk aktivitas yang terlalu berat juga bisa memicu terjadinya trigger finger. 

Kondisi tersebut juga sering terjadi pada wanita usia 40–60 tahun, orang dengan kondisi diabetes, gangguan tiroid, dan reumatoid artritis.

Trigger finger memberikan gejala sebagai berikut:

-Terdapat benjolan yang disertai nyeri pada telapak tangan
-Jari bengkak dan terasa nyeri
-Adanya sensasi popping (seperti adanya gelembung udara) di jari tangan
-Nyeri saat menekukkan atau meluruskan jari
-Keterbatasan gerak jari
-Kesulitan meluruskan jari (jari terkunci di posisi tertekuk).

Mengatasi trigger finger
Penanganan trigger finger ditujukan untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan mengembalikan jari ke fungsi semula supaya bebas nyeri dan pergerakan tidak terbatas.

Berikut merupakan beberapa pilihan terapi untuk kondisi trigger finger:

Istirahat
Mengistirahatkan tangan dan menghindari aktivitas, termasuk bermain handphone yang bisa memperburuk kondisi trigger finger.

Menggunakan splint
Penggunaan splint di malam hari dapat membantu menjaga jari yang terkena trigger finger berada di posisi lurus dan tidak bergerak. Sehingga, rasa nyeri akan berkurang dan tidak mengganggu tidur.

Fisioterapi
Peregangan (stretching) melalui fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa kaku dan membuat pergerakkan jari tak lagi terbatas.

Obat-obatan
Obat-obatan antiinflamasi non steroid (OAINS) dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan. Selain itu, injeksi steroid langsung pada tendon juga bisa membantu menghilangkan gejala-gejala trigger finger.

Jika dengan cara-cara di atas gejala trigger finger tak kunjung membaik, tindakan pembedahan menjadi pilihan yang direkomendasikan. Pada pembedahan untuk trigger finger, umumnya akan dilakukan pemotongan tendon yang terkena.

TAG

BERITA TERKAIT