Selasa, 05 Maret 2019 16:15
Presidium IPW, Neta S Pane
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kasus tertangkapnya politikus Partai Demokrat, Andi Arief masih menyimpan misteri. Polisi menyebut dia ditangkap sendirian, namun dalam sejumlah foto yang beredar, tampak ada wanita berbaju pink dalam kamar.

 

Wanita berkulit putih itu tampak mengenakan baju tanpa lengan dan celana jin warna biru gelap. Dalam kamar yang menjadi lokasi penangkapan Andi Arief di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, juga terdapat tas wanita.

"Di TKP satu diamankan. Iya, satu, saudara AA. Tadi kan sudah saya dahului, bahwa jangan juga percaya kepada informasi yang berseliweran," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Senin malam (4/3/2019).

"Pada saat petugas kami melakukan penggerebekan, cuma satu, saudara AA. Bahwa nanti berkembang, ya, sebelumnya ada siapa dan lain-lain, akan kami sampaikan nanti. Kan sedang pemeriksaan sekarang," lanjut Iqbal.

 

Persoalannya, dalam foto yang menyebar luas di media sosial, ada seorang wanita. Wajahnya mirip dengan caleg Partai NasDem berinisial CJ. Apakah polisi sengaja melindungi wanita itu?

Ketua Presidium IPW Neta S Pane meminta agar polisi transparan dalam kasus ini. Menurutnya, keberadaan wanita bersama Andi Arief itu menjadi penting dan perlu diungkap polisi secara transparan. Sehingga bisa diketahui apa sesungguhnya peran wanita itu. 

"Bukan mustahil Andi Arief sebagai politisi yang selama ini kritis dan berseberangan dengan penguasa itu dijebak pihak tertentu agar tidak bersuara lagi menjelang Pilpres 2019," beber Neta, Selasa (5/3/2019).

Dia menduga, perempuan itu pemasok narkoba yang sengaja dimanfaatkan untuk menjebak Andi Arief.

"Karena jelas, IPW mendapat informasi, saat ditangkap Andi Arief bersama wanita muda cantik berkulit putih, yang menggunakan tanktop merah muda, bercelana jin dan sepatu warna perak serta berjam tangan kulit cokelat," urai Neta. 

"Selain wanita itu, polisi juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut kamar hotel, yang diduga milik wanita yang bersama Andi Arief," lanjut dia.

Neta menyayangkan pihak Polri yang malah membantah dan menepis keberadaan perempuan itu, yang malah menimbulkan prasangka di masyarakat.

"IPW berharap, dalam menangani kasus narkoba Polri harus bersikap transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu. Jika polisi tidak bersikap transparan, apalagi bersikap diskriminatif, kondisi Indonesia yang sudah darurat narkoba saat ini akan semakin parah," tutur dia.
 

TAG

BERITA TERKAIT