Sabtu, 02 Maret 2019 20:42
Sandiaga Uno dalam sebuah kesempatan.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Calon presiden dan wakil presiden terus menggempur Sulawesi Selatan. Sejak ditetapkan sebagai kontestan Pilpres 2019, capres-cawapres tersebut sudah beberapa kali mendatangi Sulsel.

 

Pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin masing-masing baru sekali ke Sulsel sejak ditetapkan menjadi pasangan capres-cawapres pada September 2018 lalu.

Jokowi ke Sulsel pada 22 Desember 2018. Sementara Ma'ruf pada 20 Februari. Jokowi diagendakan ke Sulsel lagi dalam waktu dekat ini. 

Sementara cawapres nomor 02, Sandiaga Uno sudah lima kali ke Sulsel, yakni pada 19 Agustus 2018, 3 November, 24 Desember, 26 Januari 2019, dan 24 Februari.

 

Sandi dijadwalkan ke Sulsel lagi akhir bulan Maret. Sementara pasangannya, Prabowo Subianto belum sekalipun menyambangi Sulsel.

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menyebut Provinsi Sulawesi Selatan memang setiap Pilpres selalu saja menjadi perebutan. Dengan jumlah pemilihnya yang begitu besar, wajar bila setiap capres ingin merebut suara masyarakat Sulsel lebih banyak.

"Semua menyadari bahwa Sulsel wilayah yang strategis. Dengan enam juta pemilih, Sulsel bisa jadi penentu di tengah terbelahnya dukungan Pulau Jawa," ujar Nurmal kepada Rakyatku.com, Sabtu (2/3/2019).

Ada alasan lainnya, lanjut Nurmal, yaitu karena dukungan di Sulsel cenderung selalu menyatu ke pasangan tertentu. "Jadi wajar jika Sulsel jadi bidikan," kata mantan ketua KPU Makassar itu. 

Selain itu, dukungan pemilih Sulsel tak pernah terserak ke banyak tempat. Pola dukungan suara pemilih Sulsel selalu menyatukan suaranya ke satu tempat," tambahnya.

Nurmal mengomentari, soal frekuensi kunjungan Sandiaga yang lebih sering dibanding Jokowi dan Ma'ruf. 

"Saya pikir ini mungkin hanya persoalan kesempatan saja. Saya memprediksi tak akan ada capres yang bisa mengambil suara dominan di Sulsel. Saat ini, Jokowi-Ma'ruf masih memimpin tipis," ujar mantan jurnalis itu.

Menariknya juga, Prabowo belum sekalipun menginjakan kaki di Sulsel. Pernah mantan Danjen Kopassus itu dijadwalkan ke Sulsel, namun batal. 

"Sandi ini diterima di mana saja. Jadi Sandi lebih banyak ke Sulsel. Hanya persoalan strategi saja. Apalagi Sandi dianggap masih ada keturunan Sulsel," sebut Nurmal. 

Terakhir, ia mengurai peta terkini kekuatan dua pasangan itu di Sulsel. Nurmal menyebut, Prabowo-Sandi unggul di sebagian wilayah Sulsel 1, tetapi mereka tersisih di wilayah Sulsel 2 dan 3.

"Saya pikir perubahan tak akan terlalu besar. Prabowo-Sandi tentu tetap harus bertahan di wilayah pemilih milenial dan emak-emak. Tetapi Jokowi bertahan di wilayah pemilih marginal di pedesaan, yang menikmati berbagai bantuan langsung pemerintah. Seperti rastra, PKH dan JKN-KIS," tutup Nurmal.

TAG

BERITA TERKAIT