RAKYATKU.COM - Ganja medis dapat meringankan rasa sakit, kecemasan dan gangguan tidur pada orang tua yang memiliki kondisi neurologis, menurut penelitian baru.
Dalam studinya, para peneliti menyelidiki efek ganja pada 204 orang berusia 75-an, yang terdaftar dalam Program Ganja Medis Negara Bagian New York.
Peserta mengonsumsi berbagai jumlah THC (tetrahydrocannabinol) dan CBD (cannabidiol), bahan utama dalam ganja medis, selama rata-rata empat bulan dan melakukan pemeriksaan rutin.
THC adalah senyawa psikoaktif dalam ganja yang membuat pengguna 'melayang'. Itu berinteraksi dengan reseptor di sistem saraf pusat. Sementara CBD tidak memiliki efek ini, dan dianggap membantu mengurangi kecemasan dan peradangan.
Di akhir penelitian, rata-rata peserta mendapatkan bantuan dalam berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan kronis termasuk penyakit parkinson, multiple sclerosis, penyakit neuron motorik dan kerusakan saraf tulang belakang.
Para peneliti menemukan bahwa pengobatan itu aman dan efektif. Itu juga menyebabkan sepertiga pasien mengurangi penggunaan opioid yang sangat membuat ketagihan, yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang Amerika dalam delapan tahun terakhir.
"Temuan kami menjanjikan dan dapat membantu mendorong penelitian lebih lanjut tentang ganja medis sebagai pilihan tambahan untuk kelompok orang yang sering memiliki kondisi kronis," kata penulis studi Dr Laszlo Mechtler, dari Dent Neurologic Institute di Buffalo, New York.