RAKYATKU.COM - Tarif pekerja seks komersial (PSK) di Kota Banjarmasin terbilang murah. Mulai dari Rp 25 ribu - Rp 50 ribu untuk sekali kencan singkat (short time).
Seorang wanita asal Kelurahan Kelayan, Kota Banjarmasin, sebut saja Aluh, mengaku rela menjual diri dengan banderol Rp 25.000 - 50.000 sekali kencan.
"Aku ngapain ditanya sih mas? Kami semua ini memang PSK, dan saya tidak pernah mematok harga tinggi, paling Rp 25 ribu sampai 50 ribu mas. Ini kena sial lagi ketangkap begini," kata Aluh saat diamankan Satpol PP Banjarmasin, Kamis dini hari (28/2/2019).
Aluh dan 12 PSK lain terjaring razia dan dibawa ke rumah singgah untuk pembinaan. Dia rela menjual diri untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang masih balita. Apalagi, Aluh seorang single parrent setelah cerai satu tahun lalu.
Ia tak punya keahlian, sehingga terjerumus ke dunia prostitusi di Kota Baiman -- sebutan Kota Banjarmasin.
"Saya lupa kapan tahunnya. Malas saya mengingat yang itu, itu kan luka dalam kehidupan saya. Mengapa saya harus menceritakan, toh saya juga baru kali ini terjaring seperti ini, padahal masih banyak PSK di luaran lagi berkeliaran," bebernya dikutip Kumparan.
Ia siap kapanpun menyervis pria hidung belang asalkan tarifnya cocok. "Pokoknya sampai tidak ada tamu lagi, baru saya berhenti. Karena tarif saya murah, jadi harus banyak tamu," katanya.
Aluh mengaku juga bisa melayani panggilan ke hotel. "Bisa saja juga kalau di hotel semalaman biasanya Rp 400 ribu. Jadi sudah bersih itu saya, yang bayar hotel ya yang makai jasa saya," pungkasnya.