RAKYATKU.COM, BARRU - Sudah setahun lebih kursi Wakil Bupati (Wabup) Barru lowong. Proses pemilihan calon pun terkesan jalan di tempat.
Sekretaris PKS Barru, Muh Natsir menyebut, penyebab lambannya proses pengisian kursi Wabup karena mekanismenya kurang jelas.
"Kita selaku Parpol pengusung ini, sebenarnya bingung terkait bagaimana mekanisme pengisian Wabup ini. Sebab kandidat masing-masing Parpol sudah ada, tapi yang terdaftar resmi belum satupun karena masalah mekanismenya kurang jelas," kata Natsir kepada Rakyatku.com, Kamis (28/2/2019).
Di sisi lain menurut Natsir, koordinasi antar Parpol juga tidak begitu baik, sehingga sampai saat ini dua kandidat belum ditetapkan.
"Keempat Parpol pengusung kan sudah ada semua calonnya. Tapi sampai sekarang ini dua nama belum mengerucut, penyebabnya karena koordinasi antar Parpol yang kurang baik," katanya.
Dengan kondisi demikian, Natsir mengharapkan Parpol pengusung dapat berembuk untuk membicarakan hal tersebut, agar dapat menemukan solusi terbaik.
"Kalau begini terus, bisa-bisa sampai masa periode Bupati sekarang habis, kursi Wabup tidak bakal terisi," ungkap Natsir.
Di samping itu, Natsir juga mengharapkan Bupati Barru, Suardi Saleh sebagai penyetuju dua kandidat ikut terlibat langsung.
"Pak Bupati Barru tentu kita harap terlibat langsung soal ini, caranya yah dilakukan pertemuan secepatnya dengan Parpol pengusung, supaya masalah ini menemukan titik terang," ujarnya.
Sekadar diketahui, pasangan Andi Idris Syukur dan Suardi Saleh yang memenangkan Pilkada 2015 lalu diusung empat Parpol.
Keempat Parpol tersebut yakni Gerindra, Hanura, PKS dan PPP.
Keempat Parpol itu pun kini telah mengusung masing-masing calon kandidat Wabup.
Kandidat yang diusung antara lain, Andi Amin Manggbarani (Gerindra), Andi Haeruddin (Hanura), Rusdi Jufri Hidayat (PKS) dan Andi Wawo Mannojengi (PPP).
Bupati Barru, Suardi Saleh sebelumnya merencanakan pertemuan resmi dengan empat Parpol pengusung pekan ini. Jika pertemuan itu terjadi, maka pertemuan tersebut yang pertama secara resmi dilaksanakan.