RAKYATKU.COM - Sejumlah warga sempat mendatangi markas Polsek Tamalatea, Jeneponto. Warga protes karena mendapat informasi bahwa pencuri kambing dibebaskan polisi. Apa yang terjadi?
Kasus pencurian kambing ini terjadi di Kampung Ujung Tanah. Polisi telah menangkap pelakunya, yakni Riska dan Yusuf. Namun, proses hukum terhadap keduanya ditunda.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Boby Rachman kepada Rakyatku.com, Rabu malam (27/2/2019), menjelaskan polisi kesulitan melanjutkan kasus ini. Alasannya, hingga saat ini, korban belum melapor secara resmi kepada polisi.
"Masalahnya si pelapor ini yang tidak mau buat laporan polisi (LP), yang punya kambing. Kalau pelaku sudah mengakui mencuri kambing. Mereka tinggal dibuatkan LP," jelas Boby.
Menurutnya, korban pencurian kambing belum datang-datang ke polsek. Bila korban tak melapor, polisi tidak punya dasar menindaklanjuti kasus tersebut.
Hingga saat ini, lanjutnya, pelaku masih diamankan. "Tetapi kalau nggak ada LP-nya gimana kita mau tindaklanjuti. Kalau nggak ada LP-nya, tetap kita bebaskanlah, masak kita mau simpan terus," katanya.
Polisi masih berusaha memanggil korban agar membuat laporan polisi. "Ditunggu di Polsek, suruh buat laporan ke Polsek. Untuk masalah kerugiannya Rp800 ribu rupiah katanya, itu satu ekor kambing kecil," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Tamalatea Saparuddin mengatakan terduga pelaku pencuri kambing saat ini dikenakan wajib lapor. Jika di kemudian hari ditemukan barang bukti, maka didapat akan diproses lanjut.
"Baru dilakukan pemeriksaan saksi dan harus mengacu minimal dua alat bukti, keterangan saksi ahli. Ini kan sementara diwajib laporkan jika di kemudian hari barang bukti didapat kita akan proses lanjut karena adaji laporannya," kata Saparuddin.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kampung Ujung Tanah, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, mendatangi markas Polsek Tamalatea. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan pencuri kambing yang diduga dibebaskan Polsek Tamalatea belum lama ini.
"Kenapa dibebaskan itu pencuri kambing, ada apa?" kata warga setempat, Samsir bersama belasan warga Ujung Tanah, Rabu malam (27/2/2019).