Rabu, 27 Februari 2019 18:20
Dari kiri, mantan kades Wahyuddin Mapparenta, wanita kerabat Mappa, Mappa, serta staf desa.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TAKALAR - "Sampaikan salamku sama pemerintah na, bilang saya kedinginan." Begitu kata Mappa kala itu.

 

Rakyatku.com pun mengangkat kisah hidup pria buta yang hidup sebatangkara di Dusun Pandanga, Desa Aeng Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Takalar itu.

Pasca diberitakan, Mappa pun panen bantuan. Setelah mendapat bantuan sembako dan janji bedah rumah dari Pj Kepala Desa Aeng Batu-batu, giliran bantuan datang dari Badan Anggaran DPRD Sulsel.

Bantuan itu berupa sembako seperti beras, telur, mi, kopi, dan susu. Juga ada selimut sebagai penghangat tubuh dari kedinginan.

 

Bantuan tersebut diserahkan mantan Kepala Desa Aeng Batu-batu, Wahyudin Mapparenta, dan staf desa.

"Ini bantuan dari Ketua Banggar DPRD Sulsel Facharuddin Rangga, dan nanti beliau akan datang langsung memberi bantuan perbaikan rumah," ujar Wahyudin kepada Mappa, Rabu (27/2/2019).

Sekadar diketahui, Mappa tinggal di rumah gubuk berukuran sekitar 5x5 meter yang sudah tidak layak huni. Sehingga harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Mappa tinggal sendiri, karena kedua orang tuanya dan saudaranya, sudah puluhan tahun meninggal dunia.

Meskipun diajak tinggal oleh keponakannya, namun ia tidak mau meninggalkan rumahnya.

TAG

BERITA TERKAIT