Kamis, 28 Februari 2019 04:30
Walau hanya punya satu kaki, pria ini tetap salat di masjid.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Suatu hari, Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah ditanya seseorang. Rasanya amat berat untuk menunaikan salat, apalagi berjemaah di masjid. Niat selalu ada, namun selalu saja ada alasan untuk tidak melakukannya.

 

Dikutip dari Almanhaj.or.id, Syaikh Shalih Fauzan menjawab bahwa itu berasal dari setan. Seseorang yang dihinggapi rasa malas, wajib melawannya dengan menyambut seruan Allah Azza wa Jalla, memiliki tekad yang benar dan memiliki keinginan kuat untuk menunaikan salat.

Dalam hadits sahih disebutkan, "Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Syaitan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika dia sedang tidur. Pada tiap ikatannya, setan membisikkan, ‘Malam masih lama, maka lanjutkanlah tidurmu!’ Jika orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah Azza wa Jalla (membaca doa), maka terlepaslah satu ikatan. Jika (setelah bangun, Red) dia berwudhu’, maka terlepaslah ikatan kedua. Jika setelah itu dia menunaikan salat, maka semua ikatan itu pun terlepas, sehingga dia menyongsong pagi hari dengan ceria, penuh semangat. Namun jika tidak demikian, maka dia akan memasuki waktu pagi hari dengan jiwa yang jelek dan malas." (HR. Bukhari)

Setan senantiasa berusaha menghalangi manusia dari perbuatan taat. Dia menggambarkan perbuatan taat itu sebagai beban yang teramat berat, terutama ibadah salat.

 

Allah Azza wa Jalla berfirman, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk". (QS. Al-Baqarah:45)

Dalam ayat ini, Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa salat itu berat kecuali bagi orang-orang yang senantiasa takut dan khusyuk kepada Allah Azza wa Jalla, maka untuk orang-orang yang seperti ini, Allah Azza wa Jalla menjadikan salat terasa ringan, sehingga salat mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya, sebagaimana salat itu menjadi pembawa kebahagiaan bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa senang dengan salat, karena Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikmatinya dan merasa itu ringan. Dan jiwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi semakin baik dengannya. Begitu pula seorang Mukmin. Dia akan merasakan perasaan ini sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaannya.

Namun bagi orang-orang munafik, salat itu menjadi beban yang teramat berat. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk melaksanakan salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan berdiri salat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut nama Allah Azza wa Jalla kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa’: 142)

Allah Azza wa Jalla juga berfirman, "Dan mereka tidak mengerjakan salat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (QS. At-Taubah:54)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada salat yang lebih berat bagi orang-orang munafik daripada salat subuh dan salat isya. Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang pada kedua salat tersebut, maka pasti akan berusaha mendatanginya meskipun harus merangkak." (HR. Bukhari)

Syaikh Shalih Fauzan memberi tips bagi orang yang merasa malas salat, agar senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan terus berusaha sekuat tenaga untuk menunaikan salat. Dengan itu, setan menyingkir sehingga salat terasa ringan, mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan.

TAG

BERITA TERKAIT