Selasa, 26 Februari 2019 22:06
Kantor Bawaslu Sulsel
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Laporan kasus video camat se-Makassar yang sedang viral mendapat respon dari masyarakat. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan diminta untuk memproses kasus tersebut secara profesional.

 

Satuan Tugas (Satgas) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sulsel berencana melakukan aksi damai di Kantor Bawaslu Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Rabu (27/2/2019) besok.

Agar aksi berjalan dengan aman, pihak keamanan bersiap untuk menjaga jalannya penyampaian aspirasi dengan baik. 

"Sprin sudah ada dari Polrestabes," ungkap Kapolsek Rappocini, Kompol Edhy Supriyadi, Selasa 26/2/2019 malam saat dikonfirmasi persiapan pengamanan aksi besok.

 

Sementara itu Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo menyampaikan persiapan keamanan telah disiapkan. Sementara jumlah personil yang akan diturunkan disesuaikan dengan perkembangan situasi.

"Kita siapkan pamnya. Liat situasinya," jawab Wahyu saat ditanya jumlah personel yang akan dikerahkan.

Hal serupa disampaikan oleh Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Anwar terkait jumlah personil yang akan diturunkan. Namun Anwar memastikan personil akan dikerahkan untuk menjaga keamanan penyampaian aspirasi tersebut.

"Belum bisa memberi keteranhan (jumlah personel) tergantung berapa massa yang akan turun. Persiapan untuk Pam besok itu mutlak dan pasti cuma jumlah kekuatan personil yang akan diturunkan belum bisa tau kekuatan," ungkap Anwar. 

Sebelumnya, Ketua Harian Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Kopassandi) Sulsel, Andi Asruddin Bahar. Kopassandi merupakan salah satu tim yang tergabung dalam Satgas BPN Prabowo-Sandi di Sulsel.

"Aksi damai. Targetnya sekitar 1000 massa. Khusus untuk men-support laporan kita," ungkap Asruddin.

Tujuan aksi damai tersebut, kata Asruddin, guna memastikan agar laporan terkait video yang menyeret 15 camat se-Makassar itu diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kalau didiamkan, kadang dianggap angin lalu saja. Jadi ini murni untuk pengawalan laporan saja," tambahnya. 

TAG

BERITA TERKAIT