RAKYATKU.COM, BANTAENG - Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menilai Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memiliki tantangan besar di era milenial. Sebab kader organisasi pemuda ini akan dihadapkan dengan perkembangan revolusi industri 4.0.
Menurutnya, revolusi industri ini akan menuntut peran KNPI untuk lebih eksis lagi ke depan. "Tantangan KNPI makin besar. Selesai mi lah romantisme pemuda, tantangannya beda hari ini. Pada revolusi industri 4.0 fenomenanya tidak lagi seperti di era 08, 28, 68 dan masa dulu," kata dia saat membuka Musda KNPI Bantaeng di Hotel Kirey, Selasa (26/2/2019).
Dia mengajak KNPI untuk membahas apa yang akan dilakukan untuk tiga tahun ke depan. Termasuk menjadikan KNPI payung bersama dalam bingkai keragaman di Nusantara.
"Jadikan KNPI ini sebagai ruang proses. Karena sekarang beda dengan yang dulu. Kalau dulu, yang banyak memangsa yang sedikit, sekarang yang cepat memangsa yang lambat," jelas dia.
Dia juga mengajak kepada KNPI untuk melakukan kegiatan dengan pendekatan idealisme. Dia juga berharap KNPI tidak tersentuh dengan pendekatan-pendekatan yang transaksional.
"Tidak boleh ada yang transaksional. Semua harus pendekatannya idealisme," jelas dia.
Ketua DPD II KNPI Bantaeng, Agustiawan mengatakan, Musda KNPI menandakan akhir kepengurusannya. Meski demikian dia menyebut kepengurusan yang ideal adalah ketika ada hal yang berkelanjutan dan berkesinambungan di tubuh KNPI.
"Bagi saya, kepemudaan di Bantaeng saat ini adalah kepemudaan yang transisi. Dari The New KNPI menuju KNPI Baik, Bantaeng Baik," jelas dia.
Ketua KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra berharap KNPI Bantaeng menjadi wadah bersatunya pemuda. Dia menyebut, KNPI menjadi miniatur Indonesia tentang keberagaman. "Bersatunya Indonesia dinilai dari bersatunya pemuda itu sendiri," jelas dia.