RAKYATKU.COM - Ilmuwan NASA memperingatkan bahwa gunung es besar siap untuk lepas dari Antartika. Retakan pertama kali muncul pada lapisan es setebal 400 kaki di Laut Weddell, yang dikenal sebagai Brunt Ice Shelf pada Oktober 2016.
Area yang dinamai celah Halloween itu terus tumbuh ke arah timur sejak itu, dari daerah yang disebut McDonald Ice Rumples. Sementara itu, celah lain yang sebelumnya stabil selama sekitar 35 tahun baru-baru ini mulai melaju ke utara secepat 4 kilometer per tahun, menuju McDonald Ice Rumples, dikutip dari Mirror, (26/2/2019).
Ketika dua retakan ini bertemu, area es yang akan keluar dari Antartika kemungkinan seluas 1.700 kilometer persegi. Hal itu menurut hasil pantauan satelit yang dilakukan NASA, badan antariksa Amerika Serikat.
Luas pecahan itu akan 8 lebih besar dari Makassar yang luasnya sekitar 199,3 kilometer persegi. Bahkan lebih luas dari Kota London, Inggris, yang luasnya 1.572 kilometer persegi.
Pecahan itu akan menjadi gunung es terbesar yang melepaskan diri dari Brunt Ice Shelf sejak pengamatan pertama pada 1915.
Keretakan itu sendiri memicu masalah keamanan bagi orang yang bekerja di Stasiun Halley Survei Antartika Inggris. Basis utama untuk penelitian ilmu Bumi, atmosfer, dan antariksa ini biasanya beroperasi sepanjang tahun, tetapi telah ditutup dua kali dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan es yang tak terduga.
Stasiun ini juga telah dibangun kembali dan dipindahkan selama beberapa dekade. Saat ini terletak di daerah yang dikenal sebagai Halley VIa, hulu dari retakan yang berkembang.
Para ilmuwan sekarang melihat apakah retaknya gunung es itu akan memicu keretakan lainnya atau tidak.
"Masa depan jangka pendek Brunt Ice Shelf kemungkinan tergantung pada di mana perpecahan yang ada bergabung relatif dengan Rumus Es McDonald," kata Joe MacGregor, seorang glaciologist di Goddard Space Flight Center NASA.
"Jika mereka bergabung di hulu (selatan) dari McDonald Ice Rumples, maka ada kemungkinan rak es akan tidak stabil."
Tepian Brunt Ice Shelf telah berevolusi perlahan sejak Ernest Shackleton mensurvei pantai pada tahun 1915.
"Kemungkinan hilangnya es di masa depan di sisi lain Halloween Crack menunjukkan bahwa lebih banyak ketidakstabilan mungkin terjadi, dengan risiko yang terkait dengan Halley VIa," jelas dia.