Selasa, 26 Februari 2019 10:24
Desi Ananda Kasih semasa hidup. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Kematian Desi Ananda Kasih (21), warga Bantaeng di Kampung Parambu, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, masih menjadi misteri.

 

Desi Ananda Kasih disebut meninggal karena bunuh diri. Namun sang ayah, Yulil Amri curiga putrinya dibunuh. Kata dia, putrinya dihabisi oleh lebih dari satu orang.

Terkait kematian Desi, sejumlah saksi sudah diperiksa polisi. Termasuk pemilik rumah Risal dan Faisal (38), pria yang mengaku sebagai suami korban masih menjalani pemeriksaan. 

"Kami masih mendalami dugaan gantung diri ini, makanya ada dokter dari forensik Polda untuk melakukan autopsi. Kami juga sementara melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, ada tiga orang yang kami dalami sekarang," kata Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Boby Rachman, Selasa (26/2/2019).

 

Sementara itu, tim Dokter Spesialis Forensik Polda Sulsel, Deni mengatakan, pihaknya sudah melakukan autopsi. Namun untuk hasilnya baru akan dikeluarkan beberapa hari kedepan.

"Saya belum bisa ngomong apa yang ditemukan karena ini masih proses, dalam artian masih ada pemeriksaan tambahan yang akan kami lanjutkan berupa pemeriksaan laboratorium. Kami butuh waktu sekitar kurang lebih 3 minggu untuk menyelesaikan itu," ungkap Deni.

Sebelumnya, Desi Ananda Kasih (21), ditemukan tewas gantung diri di rumah milik Risal, warga Kampung Parambu, Kelurahan Togo-Togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Minggu (24/2/2019).

Pihak keluarga curiga, Desi tidak gantung diri, melainkan dibunuh. Itu setelah mereka melihat sejumlah luka lebam di tubuh korban. Atas temuan itu, pihak keluarga kemudian meminta pihak kepolisian melakukan proses autopsi di RSUD Andi Makkatutu di Bantaeng.

 

TAG

BERITA TERKAIT