RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Desi Ananda Kasih (21), ditemukan tewas gantung diri di rumah milik Risal, warga Kampung Parambu, Kelurahan Togo-Togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Minggu (24/2/2019).
Pihak keluarga curiga, Desi tidak gantung diri, melainkan dibunuh. Itu setelah mereka melihat sejumlah luka lebam di tubuh korban. Atas temuan itu, pihak keluarga kemudian meminta pihak kepolisian melakukan proses autopsi di RSUD Andi Makkatutu di Bantaeng. Berikut fakta-fakta seputar kematian Desi Ananda Kasih.
Sempat Tolak Ajakan Makan Siang
Sebelum tewas gantung diri, Desi terlibat cekcok dengan pria yang mengaku suami korban, Faisal (38). Risal, pemilik rumah yang mendengar pertengkaran sejoli itu langsung datang melerai.
"Terjadi pertengkaran antara korban dengan yang pria mengaku suami Desi. Pemilik rumah yang tahu kejadian itu mencoba menenangkan," Kapolsek Batang, Iptu Kaharuddin, Minggu (24/2/2019).
Setelah bertengkar, Risal mengajak Desi dan Faisal untuk makan siang, namun korban lebih memilih masuk ke kamar.
Beberapa menit kemudian, lanjut Kaharuddin, Risal yang hendak memanggil ulang korban dibuat kaget. Sebab, Desi sudah dalam keadaan tergantung di tiang dinding kamar dengan menggunakan sarung.
"Jadi korban tiba-tiba saja ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan Risal (saksi) langsung memanggil suaminya untuk melihat korban dan menurunkan korban dari gantungan sarung," bebernya.
Tetangga Temukan Kejanggalan
Tetangga korban di Kabupaten Bantaeng, Abdul Azis mengaku sangat terpukul dengan kepergian Desi Ananda Kasih. Ia mengklaim, ada kejanggalan usai melihat jenazah Desi Ananda Kasih.
Abdul Azis menyebutkan, terdapat beberapa mirip luka lebam di tubuh almarhumah. Tepatnya di belakang leher, dada dan bagian belakangnya.
"Desi ini, saya anggap seperti anakku. Saya bertetangga dengannya, di Jalan Kakatua (Bantaeng). Di tubuh korban kayak ada bekas pukulan, luka memar," kata Abdul Azis usai menjemput jenazah almarhumah di Kampung Parambu, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, pada Senin (25/2/2019).
Kapolsek Batang Iptu Kaharuddin mengatakan, dugaan sementara korban bunuh diri. Meski begitu, kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Ini sementara lidik. Di tubuh korban, kita belum tahu apa ada luka memar atau tidak. Kita tunggu tim Dokkes Polda Sulsel akan melakukan otopsi jenazah korban," kata Kaharuddin.
Pacar Klaim Suami, Ayah Korban Membantah
Menurut pengakuan pacar korban, Faisal (38), dirinya sudah menikah dengan Desi. Namun hal tersebut dibantah pihak keluarga korban.
Kapolsek Batang, Iptu Kaharuddin mengatakan, bedasarkan keterangan ayah korban, Desi belum menikah. Selama ini, Desi dan Faisal diketahui masih berpacaran.
"Dari pengakuan orang tua korban anaknya belum punya suami. Saya menduga bahwa yang bersangkutan ini baru pacaran dan juga dimungkinkan kawin lari," kata Kaharuddin, Minggu (24/2/2019).
Ayah Desi, Yulil Amri mengungkapkan, hubungan Faizal warga Bangkala Jeneponto itu, dengan Desi Ananda Kasih, baru sebatas teman atau status pacaran.
"Kalau ada yang katakan itu istrinya Faisal, itu bohong. Saya sebagai orang tua almarhum tidak pernah menyaksikan saya punya anak melangsungkan suatu pernikahan (dengan Faizal). Di mana tempatnya," tambahnya.
Tetangga korban, Abdul Azis juga mengaku cuma mengenal mantan suami Desi, yakni Kindang dan dikaruniai seorang anak. Usai cerai dengan Kindang, Desi lalu menikah dengan Dandi.
"Anaknya Desi itu dekat sekali dengan Dandi. Jadi Kindang tidak lama ji sama dan menikah dengan Dandi," tandasnya.
Ayah Korban Curiga Putrinya Dibunuh
Yulil Amri, orang tua Desi Ananda Kasih (21), tak percaya putrinya tewas akibat gantung diri di Kampung Parambu, Kelurahan Togo-Togo, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto.
Ia menganggap kematian Desi tidak wajar. Pasalnya, terdapat sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya. Ia menduga anaknya meninggal dimungkinkan bukan karena gantung diri.
"Saya lihat di TKP-nya itu jauh dari posisi gantung diri. Saya minta anggota Polsek Batang, untuk melakukan autopsi. Karena sepertinya ada kejanggalan. Ada luka lebam di sekujur tubuh Desi Ananda kasih," kata Yulil Amri kepada Rakyatku.com, di lokasi berlangsungnya proses autopsi.
Kata dia, di tubuh anaknya terdapat luka lebam seperti jeratan di leher. Menurutnya, itu bukan dari upaya gantung diri. Ia tahu persis perilaku anaknya. Menurutnya, riwayat penyakit Desi Ananda kasih, tidak pernah seperti itu.
"Saya sebagai orang tua tidak pernah melihat ada penyakit lainnya," ujarnya.
Dia bilang, kalau Desi dikatakan bunuh diri dengan gantung diri, tidak mungkin lukanya terdapat di leher terlilit kayak jeratan tali. Juga luka lebam di sekujur tubuh di pundak kiri, kanan, terus luka lebam di bagian ulu hati di bagian badan belakang.
"Saya berharap, sekiranya pelaku, jika dia terbukti, saya minta keadilan (ditegakkan). Supaya (pelaku) dihukum seberat-beratnya, tanpa melihat siapa dia sebetulnya. Saya yakin bahwa ini dilakukan lebih dari satu orang," tegasnya.
Jenazah Desi Diautopsi di RSUD Bantaeng
Tim Bidokkes dan Forensik Polda Sulsel, sedang melakukan autopsi terhadap jenazah korban bunuh diri di Jeneponto, Desi Ananda Kasih (21), Senin (25/2/2019) malam.
Autopsi dilakukan setelah ayah korban curiga, putrinya dibunuh orang yang lebih dari satu pelaku.
Untuk memperlancar proses autopsi, polisi memasang police line di luar ruang kamar jenazah RSUD Andi Makkatutu, Bantaeng.
Kanit Reskrim Polsek Batang, Bripka Arfah mengatakan, autopsi digelar atas permintaan keluarga korban, yakni orang tuanya, Yulil Amri.
"Auptopsi sementara berjalan di dalam kamar jenazah. Ada dari Tim Bidokkes dan forensik Polda Sulsel. Ini dilaksanakan atas permintaan orang tua korban, Pak Yulil Amri," kata Arfah.
Autopsi dimulai sejak pukul 21.00 Wita.
Sehari Sebelum Tewas, Desi Ganti Sampul Facebook
Sebelum tewas gantung diri pada Senin, 25 Februari 2019, Desi Ananda Kasih sempat mengganti foto sampul Facebooknya.
Di akun Facebook @Dhede Ananda, Desi memasang foto sampul bertuliskan, "Jangko' Manja, Keras Kehidupan" dengan tulisan warna kuning.
Sampul Facebook tersebut diganti pada Sabtu, 23 Februari 2019, atau sehari sebelum ditemukan tewas gantung diri di Jeneponto.
Kekasih Desi Memposting Rasa Kehilangan
Sebuah postingan di akun Facebook @Denna'jie, diposting sejam lalu, seperti dilihat Rakyatku.com pada pukul 23.26 Wita, Senin (25/2/2019).
Dalam postingan itu, tampak seorang pria berjenggot, bertelanjang dada, dengan mata dikedipkan sebelah. Di sebelah kanannya, tampak seorang gadis yang diduga adalah Desi Ananda Kasih, wanita asal Bantaeng yang ditemukan gantung diri di Jeneponto, tadi.
"kebersamaan kita tidak begitu lama namun ceritanya ku bawa sampai akhir hayatku,selamat jalan sayang terll cepat engkau memanggilx allah kenapa bukan aku yang engkau panggil.d setiap doaku kan q sebut namamu SASODO desy ananda kasih
cepatatawlambatkitapastiketemuDD," tulis akun @Denna'jie.