Senin, 25 Februari 2019 01:30
Harismail. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Harismail (25), kini harus menjalani perawan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, setelah diduga menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi.

 

Kejadian tersebut bermula pada Sabtu (23/2/2019) kemarin, Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas. Dirinya mengaku sebelumnya dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria. 

Di dalam mobil tersebut, buruh ini dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang Bidan inisial Y. Namun, Haris pun menolak tuduhan yang diberikan kepada dia hingga akhirnya dipukuli didalam mobil. 

"Saya bilang tidak, saya bantah tuduhan itu, saya bukan pemerkosa," kata Haris.

 

Tak hanya dipukuli, tangan Haris pun diikat sehingga tak melakukan peralawanan. Di dalam mobil tersebut korban hanya bisa pasrah hingga akhirnya ditinggalkan di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. 

"Waktu itu saya baru saja beli rokok di warung. Langsung dipaksa naik ke mobil, tangan saya diikat,” bebernya.

Krisna Murdani (25) yang melihat aksi penangkapan terhadap Haris mengaku, ada dua mobil dan tiga motor ketika penangkapan rekannya itu berlangsung. Kemudian sekelompok pria tersebut sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali untuk membawa Haris.

Karena kebingungan, Krisna langsung menanyakan apa yang menimpa rekannya tersebut. 

"Saya tanya mau dibawa kemana Haris. Dibilang, ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngangkut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan jika Haris menjadi korban penganiayaan. Dia menduga aksi penculikan dan penganiayaan tersebut dilakukan oleh oknum polisi. Namun, saat ini ia belum mengetahui oknum tersebut dari satuan mana.

"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan, dalam keadaan ditutup lakban, kata dia ditangkap oleh oknum polisi, tapi kami masih selidiki," kata Zulkarnain.

Dilanjutkanya, Bid Propam Polda Sumsel telah menyelidiki kasus tersebut untuk mencari oknum polisi tersebut. 

"Saya berpendapat ini oknum polisi, nggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," bebernya.

TAG

BERITA TERKAIT