Sabtu, 23 Februari 2019 20:44
FOTO: AFP
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Sekitar 69 pekerja meninggal dan sedikitnya 200 lainnya telah dirawat di rumah sakit di India timur laut setelah minum minuman keras beracun, kata para pejabat setempat pada hari Sabtu (23/2/2019).

 

Kematian di negara bagian Assam terjadi kurang dari dua minggu setelah minuman keras tercemar menewaskan sekitar 100 orang di negara bagian utara Uttar Pradesh dan Uttarakhand.

"Kami telah mencatat kematian 50 orang di Golaghat sejak Kamis malam," kata Dhiren Hazarika, wakil komisaris distrik Golaghat di Assam. Seorang pejabat lain dari distrik tetangga Jorhat mengatakan bahwa 19 orang telah tewas di sana setelah mengkonsumsi sejumlah minuman keras palsu," dikutip dari SCMP.

Para korban, yang mencakup banyak perempuan, bekerja di perkebunan teh lokal di wilayah tersebut.

 

"Orang-orang datang ke rumah sakit dengan muntah parah, nyeri dada yang ekstrem, dan sesak napas," kata dokter Ratul Bordoloi, direktur gabungan departemen kesehatan Golaghat.

Menteri Utama Assam Sarbananda Sonowal telah memerintahkan penyelidikan.
Polisi negara bagian mengatakan mereka telah menangkap satu orang karena menjual minuman keras, dan pihak berwenang mengatakan dua pejabat departemen cukai ditangguhkan karena gagal mengambil tindakan pencegahan yang memadai atas penjualan alkohol.

Menteri kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa pasien sedang dirawat di rumah sakit yang berbeda di distrik yang terkena dampak.

Ratusan orang miskin umumnya meninggal setiap tahun di negara Asia Selatan itu karena minuman keras yang tercemar, yang biasanya berharga hanya beberapa sen AS sebotol.

Dari sekitar lima miliar liter alkohol yang diminum setiap tahun di India, sekitar 40 persen diproduksi secara ilegal, menurut Asosiasi Roh dan Anggur Internasional India.

Banyak negara bagian India telah menerapkan atau mendorong larangan, yang, menurut kritikus, semakin meningkatkan produksi dan penjualan alkohol tanpa pengawasan.

TAG

BERITA TERKAIT