RAKYATKU.COM - Orang tua seorang pejuang ISIS asal Inggris memohon agar cucunya diizinkan pulang, setelah anaknya meninggal.
Pejuang itu, Haroon Khurshid melarikan diri ke Suriah pada tahun 2013 untuk bergabung dengan ISIS. Di sana ia menikahi wanita asal Kanada, bernama Aisha Razzaq.
Pasangan itu dikaruniahi seorang anak laki-laki yang diberi nama Salmaan Khurshid. Bocah itu sekarang berusia tiga tahun.
Namun, hanya beberapa bulan setelah kelahiran putranya, Haroon tewas ditembak oleh seorang penembak jitu.
Setelah kematian pria berusia 21 tahun itu, Aisha menghubungi keluarga suaminya untuk memberi tahu mereka tentang kematian Haroon.
Namun, orang tua Haroon, Ash dan Mahfooz Khurshid, ingin agar Salmaan dipulangkan ke Inggris.
Mereka mengatakan bahwa bocah laki-laki itu "tersesat di medan perang" dan mereka ingin dia dibawa kembali ke Inggris.
"Cucu saya hanyalah seorang anak yang tidak bersalah," kata Mahfooz.
"Dia layak mendapat kesempatan untuk tinggal di tempat yang aman, di mana dia memiliki keluarga."
"Kami bisa menawarkan begitu banyak cinta dan dukungan kepadanya."
Pasangan itu belum berbicara dengan Aisha selama lebih dari sebulan, yang membuat mereka khawatir akan keselamatan cucu mereka, terutama karena ISIS telah menggunakan perempuan dan anak-anak sebagai perisai manusia.